Gerakan Donasi Kuota untuk Membantu Sekolah Terpencil
Oleh
DD08
·2 menit baca
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berkomunikasi dengan siswa SMAN 1 Bogor melalui video streaming pada peluncuran Gerakan Donasi Kuota di Jakarta, Selasa (29/8). Rudiantara berharap seluruh masyarakat mau membantu sekolah di Indonesia yang belum terjangkau internet.
JAKARTA, KOMPAS — Melihat pentingnya kebutuhan internet pada dunia pendidikan, masyarakat pun digerakkan untuk mau membagikan kuota koneksi internet di gawainya untuk sekolah yang berada di tempat terpencil. Gerakan tersebut diinisiasi oleh XL Axiata dengan nama Gerakan Donasi Kuota untuk sekolah.
Gerakan Donasi Kuota (GDK) menggerakkan masyarakat untuk mau membagikan kuotanya pada sekolah-sekolah terpencil yang belum terpasang internet hingga kini. Agar tepat sasaran, sekolah yang mendapatkan bantuan diberi perangkat koneksi internet, laptop, dan komputer. Sementara daerah yang belum terjangkau jaringan kabel akan langsung dihubungkan dengan satelit.
Gerakan tersebut mendapat respons positif dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
”Melihat pentingnya kebutuhan internet untuk pendidikan, saya mendukung gerakan ini. Gerakan ini milik semua masyarakat Indonesia. Saya berharap seluruh masyarakat dapat mendonasikan kuotanya,” kata Rudiantara pada peluncuran GDK di Jakarta, Selasa (29/8).
Kehadiran gerakan ini juga disambut positif masyarakat. Salah satunya diwakili Kepala SMAN 1 Bogor Bambang Aryan Soekisno.
”Gerakan ini sangat membantu proses belajar mengajar di sekolah yang membutuhkan kehadiran internet. Selain itu, kecepatan internet yang tinggi juga dibutuhkan untuk mengerjakan ulangan umum secara on line,” tutur Bambang melalui videostreaming.
Selain di Jakarta, acara ini juga dilaksanakan di Sabang, Aceh, yang dihadiri Mendikbud Muhadjir Effendy, kemudian di Bogor, Jawa Barat, dan Malang, Jawa Timur.
”Saat ini internet merupakan sarana pendukung pendidikan. Semoga para siswa dapat menggunakan internet dengan bijak sesuai kebutuhan pembelajaran di sekolah,” kata Effendy melalui video streaming. (DD08).