JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 48 lukisan koleksi Istana Kepresidenan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Pameran itu dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (1/8).
Pameran bertajuk ”Senandung Ibu Pertiwi” tersebut menampilkan lukisan dari 41 perupa di abad ke-19 dan ke-20. Lukisan tersebut terbagi dalam empat tema, yakni Keragaman Alam, Dinamika Keseharian, Tradisi dan Identitas, serta Khidmat dalam Kepercayaan dan Iman.
”Pameran ini bertujuan untuk melihat harta yang tak ternilai dari dalam istana. Lukisan-lukisan tersebut memiliki makna sejarah, keindahan alam, perilaku kita, ataupun makna yang lainnya dalam arti kata: kita menikmati suatu ciptaan yang sangat berharga,” tutur Jusuf Kalla.
Kementerian Sekretariat Negara menggelar pameran itu pada 2-30 Agustus. Pameran lukisan tersebut digelar untuk kedua kali menyusul pameran lukisan sebelumnya pada 2016. Pameran ini untuk menyambut HUT ke-72 RI.
”’Senandung Ibu Pertiwi’ dapat dimaknai sebagai tanah air tempat kita dilahirkan dan berkarya bersama-sama. Kami berharap masyarakat dapat ikut menikmati karya seniman kita di masa lalu yang berkualitas tinggi,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Selain Jusuf Kalla dan Muhadjir Effendy, hadir pula Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, serta tamu undangan yang berjumlah sekitar 500 orang. (DD08)