logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanSecara Terpisah
Iklan

Secara Terpisah

Oleh
· 3 menit baca

Ketika saya membaca koran berbahasa Indonesia atau menonton TV Indonesia (mengapa RRI masih begitu susah disimak secara daring?), saya sering mendengar istilah secara terpisah. Biasanya si wartawan menghubungi seorang pakar dan setelah itu secara terpisah ia menghubungi seorang pakar lain yang mendukung ataupun membantah pendapat pakar pertama. Bisa juga, pakar pertama menyatakan sesuatu, dan secara terpisah pakar kedua menyatakan hal yang sama ataupun hal terbalik. Menurut saya, istilah secara terpisah ini memiliki dua masalah: secara dan terpisah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara ini memiliki sejumlah arti. Arti yang paling cocok di sini ada ”dengan cara; dengan jalan” dengan contoh dari KBBI sebagai berikut: ”perselisihan itu akan diselesaikan secara damai”. Terpisah, di lain pihak, diartikan KBBI sebagai ”tercerai; tidak menjadi satu, terasing”. Maka, arti secara terpisah jadi kacau, setidaknya dalam benak saya yang mesti memahami istilah-istilah ini dengan logika sebab tidak pernah ”diindoktrinasi” sejak kecil. Adapun kemungkinan saya ”menjadikan ayam dari satu bulu”, seperti kata orang Swedia, yakni memperbesar masalah yang sebenarnya mungkin bukan masalah sama sekali. Walaupun begitu, saya akan melanjutkan pembahasan singkat ini. Dengan arti-arti KBBI di atas, maka secara terpisah berarti ’dengan cara tercerai’ atau ’dengan jalan terasing’. Tidak mungkin hanya telinga saya yang geli sekarang.

Mari kita saksikan beberapa contoh. Setelah Ahok ditahan, maka sejumlah orang ingin tahu apa saja yang beliau lakukan dalam penahanan itu. Pengacaranya, Rolas Sitinjak, mengatakan beliau menerima tamu dan baca buku, seperti diwartakan salah satu koran Ibu Kota. ”Dihubungi secara terpisah”, koran tadi lanjutkan, pengacara lain mengatakan beliau juga banyak belajar ilmu agama. Kita semua mengerti maksudnya: pengacara A dihubungi dulu, kemudian pengacara B. Mereka berdua terpisah dalam waktu dan tempat, saya kira. Bukan cara menghubungi seseorang yang terjadi secara terpisah. Sejujurnya ini cukup jelas. Tidak mungkin kedua pengacara itu menyampaikan informasi mengenai kegiatan Ahok pada waktu dan tempat yang sama. Terlampau ramai, jadinya, walaupun terkadang tugas utama pengacara terkesan justru adalah membikin ramai.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000