logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPendidikan Jadi Kunci Bonus...
Iklan

Pendidikan Jadi Kunci Bonus Demografi

Oleh
· 2 menit baca

SEMARANG, KOMPAS — Pendidikan berperan strategis meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna memanfaatkan keuntungan bonus demografi penduduk usia produktif. Generasi muda diharapkan menopang kelanjutan perkembangan ekonomi yang tumbuh baik dalam 10 tahun terakhir. Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam orasi ilmiah "Membangun Reputasi Perguruan Tinggi melalui Pengelolaan Sumber Daya yang Berintegritas dan Kompetitif" di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/3). Acara itu merupakan puncak kegiatan Dies Natalis Ke-52 Unnes.Sri Mulyani mengatakan, dari sekitar 255 juta penduduk di Indonesia, penduduk usia produktif masih dominan. "Mereka, generasi muda, akan menjadi masa depan Indonesia. Sumber daya paling berharga untuk pembangunan ialah manusia," katanya.Tren pertumbuhan ekonomi 5,6 persen dalam 10 tahun terakhir, menurut Sri, harus dijaga dengan mengandalkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya beli, produktif, inovatif, dan kompetitif. Ia mengakui, tantangannya tak mudah. Menurut Sri Mulyani, aspek teknologi menjadi hal yang diperlukan guna menjawab berbagai tantangan tersebut. Apalagi, dari berbagai kajian dan riset, sejumlah posisi pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia mulai tergantikan teknologi, termasuk robot. Sri Mulyani menekankan, kecakapan atau soft skill menjadi hal penting dalam pembangunan SDM. "Berbeda dengan keahlian teknis yang saat ini sebagian besar digulung zaman, soft skill akan terus diperlukan. Orang yang memiliki karakter, integritas, dan mampu bekerja sama akan selalu dibutuhkan," ujarnya.Sri Mulyani menambahkan, terkait pendidikan, pada 2017 pemerintah mengucurkan Rp 39,8 triliun melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rp 38,7 triliun melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Rp 50,4 triliun melalui Kementerian Agama, serta Rp 12,8 triliun melalui sejumlah kementerian lain.Perangkap kesedanganDalam acara terpisah, Rektor Universitas Prasetiya Mulya (UPM) Djisman Simanjuntak mengatakan, perguruan tinggi Indonesia harus mampu berperan mengeluarkan negeri ini dari perangkap kesedangan. Peran perguruan tinggi tak cukup sekadar menghasilkan lulusan yang siap bekerja, tetapi harus yang mampu berpikir kritis untuk bisa mencari pilihan-pilihan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan bangsa dan dunia."Puluhan tahun, negara kita bergumul untuk keluar dari perangkap negara ekonomi sedang. Sementara tetangga kita semakin banyak yang meninggalkan Indonesia," kata Djisman dalam seminar nasional Pembaruan Pendidikan Tinggi Indonesia yang digelar UPM dan Persatuan Guru Besar Indonesia di Jakarta, Kamis. Djisman mengatakan, perguruan tinggi (PT) perlu mereposisi dirinya, tak lagi cukup menjalankan tridarma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian. "PT juga punya tanggung jawab untuk mengatalis bisnis atau perintisan usaha. Jadi, PT harus bekerja sama dengan dunia usaha." kata Djisman. (DIT/ELN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000