logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanMahasiswa DiajakBerwirausaha
Iklan

Mahasiswa DiajakBerwirausaha

Oleh
· 2 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah mendorong generasi muda untuk berwirausaha setelah merampungkan studi. Partisipasi pemuda untuk berwirausaha penting dalam upaya membuka lapangan kerja bagi banyak orang. Mahasiswa ditantang mengajukan perencanaan bisnis untuk kemudian diberi dana hibah sesuai kelayakannya.Hal ini mengemuka dalam forum Kantor Staf Presiden (KSP) Goes to School bertajuk "Entrepreneurs Wanted" di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/3). Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari saat memberi sambutan dalam acara menyatakan, pemerintah sedang gencar memajukan pendidikan, salah satunya pada sekolah vokasi. "Pertanyaannya, apa ada cukup lapangan kerja untuk menampung mereka ketika lulus nanti?" ujar Denni. Hingga saat ini, Indonesia masih kekurangan pengusaha untuk membuka lapangan kerja. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dari 225 juta penduduk Indonesia, rasio wirausaha di Tanah Air sebesar 3,1 persen. Rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih di bawah negara tetangga, seperti Singapura (7 persen), Malaysia (5 persen), dan Thailand (4 persen) (Kompas,13/3).Kantor Staf Presiden berkomitmen mengundang sejumlah pengusaha Indonesia untuk berbagi pengalaman di hadapan generasi muda dalam program KSP Goes to School. Program tersebut telah dimulai sejak Februari 2017 dan direncanakan berlangsung sebulan sekali di institusi pendidikan yang tersebar di seluruh Tanah Air.Denni menuturkan, KSP bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, serta Kementerian Agama agar program tersebut bisa menjangkau pelajar di SMA/SMK, perguruan tinggi, dan pesantren.Hadirkan praktisiRabu pagi, CEO Tokopedia William Tanuwijaya dihadirkan di hadapan lebih dari 100 mahasiswa untuk menceritakan pengalamannya membangun usaha. Kisah jatuh-bangun pengusaha diharapkan bisa menginspirasi pelajar untuk mulai merintis usaha. Bulan depan, program itu direncanakan diselenggarakan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.Perencanaan bisnisDirektur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristek dan Dikti Intan Ahmad mengatakan, pihaknya memiliki program kewirausahaan yang bertujuan mendorong mahasiswa berkolaborasi dengan dosen untuk menyusun perencanaan bisnis."Jika perencanaan bisnisnya sudah matang, silakan ajukan proposal ke Kemristek dan Dikti. Nanti kami akan berikan dana hibah jika terpilih," ucap Intan.Rektor ITS Joni Hermana menyatakan, pembinaan mahasiswa untuk menjadi pengusaha sudah diintegrasikan dalam kurikulum di ITS sejak 2015. Selain itu, ketika mahasiswa memasuki tahun ketiga masa studi, mereka diwajibkan berkonsultasi dengan petugas di ITS Career Center."Kalau ternyata seorang mahasiswa dianggap cocok menjadi pengusaha, kami akan bantu memberikan pengarahan serta motivasi kepada mereka untuk membuka usaha," katanya. Alumni ITS juga diajak untuk berpartisipasi dengan berbagi pengalaman membuka usaha kepada mahasiswa dalam sejumlah seminar. (ADY)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000