logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPembersih Alami Diuji Coba di ...
Iklan

Pembersih Alami Diuji Coba di Borobudur

Oleh
· 2 menit baca

MAGELANG, KOMPAS — Balai Konservasi Borobudur mulai mencoba memformulasikan bahan-bahan alami sebagai bahan pembersih benda-benda cagar budaya, termasuk Candi Borobudur. Ke depan, bahan-bahan alami bisa menggantikan bahan kimia yang selama ini banyak digunakan dalam kegiatan konservasi benda cagar budaya.Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Marsis Sutopo mengatakan, pemakaian bahan-bahan alami ini sesuai arahan dari UNESCO. "Untuk meminimalkan dampak bahan kimia dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat, saat ini kami diminta menggunakan bahan pembersih alami yang lebih ramah lingkungan," ujarnya, Rabu (15/2).Menurut dia, untuk pembersih batuan candi, bahan yang sudah sempat diuji coba adalah minyak serai yang terbukti bisa menghilangkan lumut dan jamur kerak serta jahe yang mampu menghilangkan lumut dan ganggang. Untuk benda cagar budaya (BCB) yang terbuat dari kayu, BKB juga sudah menguji coba lada hitam, yang ternyata efektif untuk menghilangkan lumut dan mencegah munculnya rayap. Selain itu, cengkeh dan pelepah pisang juga mampu menghilangkan lumut di kayu.Terus mencariTak hanya bahan pembersih, BKB saat ini juga tengah mencoba membuat lem atau perekat batu candi berbahan alami. Jika untuk merekatkan batu biasanya menggunakan bahan kimia, seperti resin epoxy, saat ini BKB tengah mencoba bahan perekat yang terbuat dari campuran gelatin berbahan protein hewan dan glukosa yang dibuat dari gula aren. Bahan alami lain yang juga bisa dipakai sebagai perekat adalah gandarukem.Marsis mengatakan, upaya mencari dan memformulasikan bahan-bahan alami ini akan terus dilanjutkan. "Kami akan terus berupaya berinovasi, mencari bahan-bahan pembersih untuk konservasi BCB yang bisa ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar," ujarnya.Pemakaian bahan kimia dalam jangka panjang, kata Marsis, dikhawatirkan berdampak negatif, seperti menyebabkan batu candi lebih mudah keropos dan memperburuk lingkungan sekitar.Kepala Seksi Layanan Konservasi BKB Iskandar M Siregar menambahkan, lumut atau jamur tak bisa dicegah mengingat kelembaban udara tinggi, terutama di musim hujan seperti saat ini. Dalam kondisi tersebut, kegiatan pembersihan Candi Borobudur dilakukan intensif seminggu sekali. (EGI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000