Panik Naik Turun Mengejar Presiden di IKN
Wartawan tiba-tiba mendapat telepon menjelang pukul 09.00. Katanya pukul 10.00 akan ada kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Istana Kepresidenan Bogor dan boleh diliput. Sontak semua panik.

Perjalanan sehari ke Ibu Kota Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang dimulai pada Kamis (23/2/2023) subuh.
Peliputan langsung kunjungan kerja Presiden Joko Widodo oleh wartawan yang sehari-hari di Istana Kepresidenan memang terhenti saat pandemi Covid-19. Jangankan meliput kunjungan kerja, saat penularan sedang tinggi-tingginya, merapat ke Istana saja tak mudah.
Baru pertengahan 2022, sedikit demi sedikit Istana mulai kembali terbuka untuk peliputan langsung. Terkadang, liputan yang awalnya dinyatakan hanya bisa diakses via Youtube tiba-tiba berubah menjadi terbuka. Salah satunya, kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Istana Kepresidenan Bogor pada 6 Juni 2022.
Para wartawan peliput tiba-tiba mendapat telepon menjelang pukul 09.00. Padahal, jadwal kunjungan pukul 10.00! Sebelumnya, acara ini dinyatakan tertutup alias tak bisa diliput secara langsung. Sontak semua panik.
Para wartawan peliput tiba-tiba mendapat telepon menjelang pukul 09.00. Padahal, jadwal kunjungan pukul 10.00! Sebelumnya, acara ini dinyatakan tertutup alias tak bisa diliput secara langsung. Sontak semua panik.
Kompas yang kebetulan berada di Bogor segera berganti pakaian yang lebih rapi untuk meliput kunjungan pemimpin negara. Namun tak ayal, perjalanan menuju Istana Bogor sempat terhenti karena iring-iringan kendaraan yang membawa PM Albanese sudah melintas.
Untung saja, Kompas masih keburu masuk setelah upacara kenegaraan, rangkaian foto bersama, mengisi daftar tamu, dan pertemuan empat mata di beranda belakang Istana Bogor. Jadi, ketika PM Albanese dan Presiden Jokowi menaiki sepeda bambu ke Kebun Raya Bogor, sempat mengambil langsung foto keduanya.
Sementara itu, beberapa wartawan yang kebetulan berada di ruang wartawan Istana Kepresidenan Jakarta langsung diangkut dengan komuter. Karena awalnya dinyatakan agenda ini tak bisa diliput, wartawan pun tak bersiap dengan dandanan standar acara resmi.

Presiden Joko widodo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bersepeda bersama di kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022).
Biasanya, dalam peliputan kunjungan kenegaraan, wartawan wajib mengenakan setelan jas lengkap dan necis. Kali ini, para wartawan kebanyakan hanya mengenakan kemeja dan celana panjang seadanya.
Meski saltum (salah kostum), wartawan tetap saja menjalankan tugasnya meliput. Semua cuek dan tertawa-tawa melihat kehebohan pagi itu.
Setahun sejak kejadian tersebut, baru wartawan peliput Istana bisa kembali mengikuti kunjungan kerja Presiden Jokowi ke daerah. Tujuannya, Ibu Kota Nusantara (IKN). Kendati pernah berkali-kali mewawancarai Presiden, para menteri, ataupun Kepala Otorita IKN, tak semua pernah meliput langsung ke lokasi yang akan menjadi ibu kota baru tersebut. Karena itu, tak tanggung-tanggung, 37 wartawan dari berbagai media massa diminta meliput ke IKN.
Hujan
Kunjungan kerja Presiden ke Kalimantan Timur itu berlangsung pada Rabu sampai Jumat (22-24/2/2023). Wartawan hanya bergabung pada hari Kamis.
Perjalanan dimulai dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis subuh. Hujan lebat mengguyur sejak pukul 04.00. Meski demikian, wartawan telah bersiap di pos penjagaan Lanud Halim. Tak lama, semua bergeser ke Base Ops Halim. Dengan menumpang pesawat Boeing 737 milik TNI AU, pada pukul 05.00, rombongan ini lepas landas menuju Balikpapan.
Tiba di Lanud TNI AU Dhomber, Balikpapan, wartawan dibagi dalam delapan kendaraan yang langsung bergerak ke IKN sekitar pukul 08.30. Iring-iringan yang lumayan panjang ini memasuki Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan keluar di Samboja.
Baca juga : "Kupepet" Ketua MK hingga ke Bandara

Wartawan yang mengikuti kunjungan kerja Presiden Joko Widodo tiba di Persemaian Mentawir, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023).
Dari sini, jalur jalan mulai naik turun serta berkelok-kelok. Terlebih saat memasuki wilayah Kutai Kartanegara, jalan aspal sudah mengelupas di banyak tempat menjadi kerikil-kerikil. Bahkan, di satu lokasi sudah ada yang mulai terkikis longsor. Saya pun mengingatkan diri, ”Ini bukan Jawa, pemerataan pembangunan memang perlu banget.”
Sekitar pukul 10.00, kami tiba di Persemaian Mentawir. Sudah lebih dulu tiba di sana Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Wartawan pun segera berbincang sembari mengumpulkan data dan wawancara. Sebagian yang perlu membuang hajat segera mencari toilet. Namun sayang, air di toilet sini masih terbatas kendati embung sudah dibangun di satu sisi persemaian.
Wilayah persemaian cukup luas. Pembangunan dilakukan bertahap. Di sebagian kecil area sudah ada lajur-lajur pembibitan ataupun pepohonan muda yang dirawat. Di sebagian lain, naungan-naungan sudah mulai siap digunakan untuk pembibitan.
Presiden Jokowi yang tiba pukul 10.40 pun menunjukkan bibit-bibit tanaman yang sudah ada dan yang sedang diproduksi kepada wartawan. Saat optimal, menurut Presiden Jokowi, bisa 20 juta bibit diproduksi di sini.
Tanya jawab berakhir santai. Salah seorang wartawan berseloroh, ”IKN panas banget, Pak.” Presiden pun sembari bercanda dan tertawa-tawa menanggapi, ”Jakarta dingin, ya?”
Baca juga : Di Lintas Timur Sumatera, "Transformer" Kehilangan Tenaga

Presiden Joko Widodo memantau perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara dari menara pandang, Kamis (23/2/2023).
IKN memang belum apa-apa, alias masih dalam proses menuju kota hutan. Harapannya, dengan membuat 75 persen wilayah IKN menjadi hutan yang hijau, udara akan lebih adem. Sebab, semua menyadari, wilayah ini sangat dekat dengan garis khatulistiwa yang tentu saja panas.
Dari persemaian, rombongan wartawan mengikuti iring-iringan kendaraan Presiden, para menteri, dan perangkatnya. Kendaraan wartawan menambah panjang iring-iringan rombongan kepresidenan yang memang sudah panjang.
Tujuan berikutnya adalah area pembangunan rumah tapak untuk para menteri. Jalur jalan masih naik turun dan, menjelang masuk area, sebuah jembatan besi sudah terpasang untuk memasuki area ini.
Kontur tanah sudah mulai dirapikan oleh ekskavator agar siap dibangun. Presiden memantau apa dan bagaimana kemajuan pembangunan rumah para menteri. Hal serupa dilakukan Presiden saat mengunjungi rumah-rumah susun untuk para pekerja konstruksi serta menara pandang.
Setidaknya, wartawan bisa mengikuti kunjungan kerja Presiden di IKN ini pada empat lokasi. Di semua lokasi, Presiden memberikan keterangan seakan menjadi pemandu para wartawan untuk mengenal IKN. Padahal, biasanya paling mentok kami hanya bisa tanya jawab di satu atau dua lokasi saja. IKN memang istimewa....
Wartawan pun bisa segera menanyakan perkembangan pembangunan IKN. Namun, pertanyaan tak berkaitan dengan IKN baru boleh disampaikan di lokasi terakhir, di menara pandang yang bersebelahan dengan calon istana presiden. Karena menara pandang menjadi lokasi terakhir yang boleh diliput, wartawan sekalian minta berfoto bersama di sana.
Baca juga : Cara Wartawan Mencari Kebahagiaan

Wartawan berfoto bersama Presiden Joko Widodo di menara pandang IKN, Kamis (23/2/2023). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga ikut dalam keriaan ini.
Dari menara pandang, Presiden meneruskan memantau pembangunan kawasan sumbu kebangsaan, sedangkan wartawan bergeser ke Titik Nol IKN, satu-satunya lokasi yang sudah rampung dikerjakan dan kini menjadi salah satu tempat warga berfoto.
Kendati belum ada fasilitas untuk wisatawan di sini, setidaknya ada foto-foto yang bisa diunggah ke media sosial. Saat di Titik Nol, kami bertemu puluhan peserta Muktamar Nasional Pemuda Muhammadiyah dari sejumlah kota. Setelah muktamar di Balikpapan sehari sebelumnya, mereka sengaja berkunjung ke Titik Nol IKN.
Lokasi ini segera menjadi tempat andalan untuk berfoto. Sementara beberapa teman wartawan televisi segera memanfaatkan spot ini sebagai latar untuk melaporkan hasil liputannya.
Untuk wartawan yang baru meliput kunjungan kerja Presiden, padatnya lokasi liputan sedikit bikin panik.
Kami tak bisa berlama-lama di Titik Nol IKN karena pukul 18.00 harus segera meluncur kembali ke Balikpapan. Pukul 20.00, rombongan wartawan diterbangkan kembali dan tiba di Jakarta sekitar pukul 22.30.
Banyaknya lokasi liputan dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi sesungguhnya memang makanan sehari-hari bagi wartawan peliput Istana. Naik turun mobil harus disertai kegesitan bergerak dari mobil ke tempat liputan.
Di IKN, misalnya, jalan tanah berbatu naik turun harus cepat dilalui untuk menyusul Presiden yang berada di mobil terdepan. Sementara wartawan berada di rangkaian mobil yang nyaris paling belakang.

Untuk wartawan yang baru meliput kunjungan kerja Presiden, padatnya lokasi liputan sedikit bikin panik. Ditambah lagi, banyak area yang kosong sinyal telekomunikasi (blank spot). Jadilah, gambar belum berhasil terkirim, tetapi liputan berikutnya sudah menanti.
Sambil berlari atau berjalan cepat, semua menenteng ”senjata” masing-masing, seperti kamera, tripod, alat pengirim gambar, atau alat rekam. Keringat mengucur pun diabaikan, yang penting data dan gambar bisa dikumpulkan.
Kesibukan meliput di banyak lokasi ini boleh jadi terasa seru bagi sebagian peliput. Akan tetapi, tentu ada pula yang sedikit kapok. Namun, sejauh ini kebanyakan terus bertahan sebagai wartawan dan menikmati kegembiraan mencari berita seakurat mungkin.