logo Kompas.id
Di Balik BeritaBertemu Keluarga Pilot Dakota ...
Iklan

Bertemu Keluarga Pilot Dakota yang Ditembak Jatuh Belanda

Dari pertemuan dengan sang keponakan terungkap, Noel menerbangkan pesawat tersebut bukan semata karena ia pilot. Melainkan karena ada idealisme yang meyakini Indonesia berhak mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.

Oleh
Iwan Santosa
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Hsz4JaOUb4x3rWwos_qGtW0r_I4=/1024x589/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F19470720IPPHOS001_1595977284.jpg
IPPHOS

Pesawat Dakota VT-CLA jatuh ditembak oleh pesawat Belanda di Yogyakarta, 20 Juli 1947, yang menimbulkan banyak korban.

Menulis sejarah Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (1945-1949) selalu menghadirkan tantangan untuk mencari fakta-fakta baru. Demikian pula saat menulis peristiwa penembakan pesawat Dakota VT-CLA yang ditembak jatuh sepasang pesawat pemburu P-40 Kitty Hawk Belanda yang mengakibatkan gugurnya Komodor Agustinus Adisutjipto, dokter Abdul Rahman Saleh, Adisumarmo, dan kawan-kawan. Peristiwanya kemudian diperingati sebagai Hari Bakti TNI Angkatan Udara.

Selama ini, narasi sejarah Indonesia lebih banyak membahas tentang gugurnya Adisutjipto dan kawan-kawan. Sementara, keberadaan para awak pesawat, seperti pilot Noel Constantine, kopilot Roy Hazelhurst, dan mekanik Bida Ram, yang berkebangsaan Australia, Selandia Baru, dan Inggris, jarang dibahas. Termasuk istri sang pilot, Beryl Constantine yang berasal dari Inggris dan hijrah ke Singapura untuk membuka bisnis adibusana.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000