Sebanyak 3.948 Petugas Dikerahkan Jaga Keandalan Listrik Selama Puasa dan Lebaran
Sebanyak 3.948 petugas dikerahkan jaga keandalan pasokan daya pelanggan industri, bisnis, dan rumah tangga selama puasa dan Lebaran. Aktivitas warga diprediksi dekati normal seiring situasi pandemi Covid-19 yang mereda.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Jawa Timur mengerahkan 3.948 petugas untuk menjaga keandalan pasokan daya kepada pelanggan industri, bisnis, dan rumah tangga selama puasa dan Lebaran. Aktivitas masyarakat diprediksi mendekati normal seiring situasi pandemi Covid-19 yang semakin mereda.
Pengerahan petugas tersebut ditandai dengan menggelar apel siaga Ramadhan dan Idul Fitri, Jumat (4/1/2022). Adapun ribuan petugas itu berasal dari berbagai bagian pelayanan keandalan, pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB), dan bagian lain yang terlibat.
General Manager PLN UID Jawa Timur Lasiran mengatakan, sebanyak 3.948 petugas ini berasal dari 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) dan 1 Unit Pengatur Distribusi (UP2D) di Jawa Timur.
Personel yang bertugas dilengkapi dengan 8 mobile skylift PDKB TM, 12 mobile skylift rabas, 12 mobile crane, 126 mobil pelayanan gangguan, 45 mobil pemeliharaan, dan 258 sepeda motor.
”Tujuan utama untuk menjaga kenyamanan beribadah selama bulan Ramadhan sampai hari raya Idul Fitri sehingga pengamanan akan berfokus pada tempat-tempat ibadah dan fasilitas umum lain,” ujar Lasiran.
Selain menyiapkan personel untuk menjaga keandalan pasokan listrik, PLN juga mengecek kelayakan dan kelengkapan peralatan kerja guna memenuhi kaidah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Hal itu dilakukan demi menjalankan seluruh aspek pekerjaan yang sesuai prosedur standar agar tercipta zero accident.
Manurut Lasiran, kondisi aktivitas masyarakat saat ini mendekati normal meskipun pandemi masih belum berlalu. Situasi yang normal ini menjadi tantangan yang lebih menantang dibandingkan tahun lalu. Oleh karena itu, diperlukan kesiapsiagaan yang lebih baik.
Tujuan utama untuk menjaga kenyamanan beribadah selama bulan Ramadhan sampai hari raya Idul Fitri. (Lasiran)
Lasiran mengatakan, melalui kegiatan ini, kami pastikan kesiapan peralatan selalu dalam kondisi siap dipakai bahkan saat terjadi gangguan yang tidak diharapkan. ”Kami pun mengimbau kepada seluruh personel PLN agar tetap memperhatikan protokol kesehatan dan regulasi K3 selama masa siaga Ramadhan dan Idul Fitri ini,” ujarnya.
Sebagai gambaran, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat total penjualan listrik pada Januari 2022 mencapai 3,09 GWh yang terdiri dari listrik industri 1,40 GWh, listrik rumah tangga 1,27 GWh, dan listrik untuk sektor bisnis 0,42 GWh.
Penjualan itu turun dibandingkan konsumsi listrik di Jatim pada Januari 2021 yang mencapai 3,23 GWh, dengan rincian listrik industri 1,31 GWh, listrik rumah tangga 1,52 GWh, dan listrik untuk sektor bisnis 0,40 GWh.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jatim Rasyid Naja mengatakan, jumlah konsumsi listrik sektor industri di Jatim pada Januari 2022 mencapai 1,40 GWh atau meningkat 6,7 persen dibandingkan Januari 2021 yang mencapai 1,31 GWh.
Peningkatan konsumsi listrik di sektor industri menunjukkan, perekonomian di Jatim semakin bergerak positif setelah sempat lesu akibat pandemi Covid-19.
Sektor industri yang mengalami kenaikan konsumsi listrik paling tinggi di Jatim, menurut Rasyid, adalah industri besar seperti pengolahan logam, besi, dan baja. Tingkat konsumsi listrik industri tercatat dari nilai penjualan pada Januari 2022 mencapai Rp 1,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan nilai penjualan listrik industri pada Januari 2021 yang hanya Rp 1,422 triliun.
Penukaran uang
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur (Jatim) membuka layanan penukaran uang baru untuk menyambut perayaan Lebaran tahun ini mulai, Senin (4/4/2022). Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Timur Budi Hanoto mengatakan, pihaknya mempersilakan masyarakat mengakses layanan tersebut melalui perbankan.
”Mulai tanggal 4 April sudah mulai dibuka penukaran baik di BI maupun di perbankan di seluruh Jatim,” ujar Budi Hanoto.
BI Jatim, menurut Budi, telah menyediakan uang kas sebesar Rp 23 triliun untuk melayani kebutuhan uang tunai termasuk penukaran uang baru selama puasa dan Lebaran. Jumlah uang yang disiapkan itu naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu sebanyak Rp 11,5 triliun. Pengalokasian uang kas terbesar disiapkan di Kota Surabaya dengan nilai Rp 12 triliun.
BI Jatim sudah berkoordinasi dengan perbankan untuk mengestimasi kebutuhan uang masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri. Adapun lokasi layanan penukaran tersedia di 290 titik di Surabaya. Selain itu, tersedia penukaran uang secara drive thru yang dibuka tiap hari Sabtu dan Minggu.