Khotbah Seragam Bijak Kelola Informasi Peringati Harsiarnas di Sulsel
Literasi media sangat penting mengedukasi masyarakat untuk memilah dan memilih informasi dengan bijak. Dakwah adalah salah satu media mengingatkan masyarakat untuk lebih cerdas memanfaatkan informasi.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR. KOMPAS — Pembacaan khotbah shalat Jumat secara seragam di sebagian besar masjid di Sulawesi Selatan mewarnai Peringatan Hari Penyiaran Nasional Ke-89, Jumat (1/4/2022). Khotbah tersebut berisi edukasi dan ajakan untuk menyaring informasi bermanfaat dan tidak menyebarkan berita bohong.
Pembacaan khotbah shalat Jumat secara seragam ini adalah kolaborasi Majelis Ulama Indonesia, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulsel, dan sejumlah organisasi masyarakat Islam di Sulsel. ”Sejak beberapa hari lalu, kami sudah menyurati seluruh pengurus MUI di Sulsel dan juga ormas Islam untuk meminta para mubalig dan pendakwah membacakan khotbah Jumat seragam bertepatan peringatan Harsiarnas. Ini salah satu komitmen MUI turut mengedukasi masyarakat agar lebih cerdas memilah tontonan dan informasi bermanfaat,” kata Ketua Bidang Informasi, Komunikasi, dan Dokumentasi MUI Sulsel, HM Ishak Shamad, Jumat.
Dalam salah satu kutipan khotbah ini disebut bahwa peran dakwah adalah melawan hoaks dan menjadikan masyarakat melek media. Tujuannya agar segala berita atau informasi yang diterima disaring terlebih dahulu. Literasi media akan membawa masyarakat bersikap kritis dalam menganalisis pesan serta berita yang tersebar di media massa maupun media sosial,
Hal ini sebagaimana kutipan pada salah satu ayat Al Quran surah Al Hujarat Ayat 6. ”Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang kepada kalian orang fasik dengan membawa berita, maka periksalah dahulu dengan teliti, agar kalian tidak menuduh suatu kaum dengan kebodohan, lalu kalian menyesal akibat perbuatan yang telah kalian lakukan.”
Ketua KPID Sulsel Hasrul Hasan mengatakan, kerja sama dengan MUI dilakukan karena melihat peran dakwah cukup penting mengedukasi masyarakat tentang bijak memilih dan memilah informasi. ”Di tengah gempuran platform global dan era digitalisasi media, masyarakat dihadapkan beragam informasi. Media televisi, radio, dan lainnya bersaing dengan media sosial. Sayangnya, berita bohong kadang dianggap benar dan sebaliknya. Ini menuntut masyarakat terliterasi dengan baik agar lebih bijak memilih dan menyaring berbagai informasi serta tak turut menjadi penyebar hoaks,” katanya.
Tak hanya melalui dakwah, KPID Sulsel juga banyak melakukan sosialisasi ke kampus-kampus, sekolah, kelompok-kelompok warga, untuk mendorong literasi media.