Bursa Efek Indonesia Luncurkan Dua Indeks ”Saham Hijau”
Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan dua indeks berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ”environment, social, and good governance” (ESG).
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bursa Efek Indonesia meluncurkan dua indeks berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environment, social, and good governance (ESG). Indeks yang diluncurkan adalah Indeks ESG Sector Leaders IDX Kehati dan Indeks ESG Quality 45. Kedua indeks tersebut dibentuk bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia atau Kehati.
”Peluncuran indeks berbasis ESG ini sudah sejalan dengan pelaksanaan roadmap keuangan berkelanjutan untuk tahap kedua untuk periode 2021-2025 yang telah dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi saat peluncuran indeks tersebut, Senin (20/12/2021).
Indeks ESG Sector Leaders IDX Kehati merupakan indeks yang berisi saham dengan kinerja ESG di atas rata-rata pada sektornya. Selain itu, juga memiliki likuiditas baik. Sementara indeks ESG Quality 45 IDX Kehati berisi 45 saham terbaik dari hasil penilaian kinerja ESG. Selain itu, juga dari kinerja keuangan perusahaan sekaligus memiliki likuiditas yang baik.
Dengan tambahan dua indeks ESG ini, berarti BEI memiliki empat indeks yang mengacu pada prinsip-prinsip ESG. Dua indeks yang terlebih dahulu ada adalah indeks Sri Kehati yang diluncurkan Juni 2009. Indeks ini juga bekerja sama dengan Yayasan Kehati dan berisi 25 saham. Indeks lainnya adalah indeks IDX ESG Leaders yang diluncurkan Desember 2020. Indeks ini berisi saham dengan skor ESG baik dan tidak terlibat dalam kontroversi secara signifikan. Selain itu, likuiditas juga menjadi ukuran.
Indeks ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para manajer investasi dalam menyusun produk-produk yang berbasis pada indeks, terutama untuk produk yang menekankan pada lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik.
Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos menjelaskan, indeks baru ini menanggapi kebutuhan pasar akan investasi berbasis ESG yang semakin lama semakin diminati. Investor dan para manajer investasi dapat menggunakan indeks ini untuk diversifikasi portofolionya.
Semakin lama, semakin banyak orang yang tertarik dengan investasi yang mengacu pada tata kelola dan lingkungan, tidak sekadar untuk mencari keuntungan investasi semata. Hingga Oktober 2021, dana kelolaan reksa dana yang mengacu kepada indeks saham bertema ESG tercatat sebesar Rp 3,4 triliun. Dana kelolaan ini naik 80 kali lipat jika dibandingkan dengan total dana kelolaan berbasis ESG pada tahun 2016 yang sebesar Rp 42,2 miliar.