Setelah melalui proses panjang dan berdebatan, akhirnya Bursa Efek Indonesia menutup kode broker atau sekuritas selama perdagangan mulai Senin (6/12/2021).
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
Setelah melalui proses panjang dan berdebatan, akhirnya Bursa Efek Indonesia menutup kode broker atau sekuritas selama perdagangan mulai hari ini, Senin (6/12/2021). Selain itu, BEI juga menyesuaikan proses pra-pembukaan dan pra-penutupan dengan penambahan fitur informasi. Enam bulan lagi, BEI akan menutup informasi kode domisili investor apakah lokal atau asing.
Pra-pembukaan dan pra-penutupan ini dilakukan dengan penambahan fitur informasi indicative equilibrium price (IEP) dan indicative equilibrium volume (IEV). Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan, secara umum, kebijakan baru ini berjalan mulus dan tidak banyak memengaruhi perdagangan.
”Proses ini sudah berjalan cukup lama dan sudah direncanakan lebih dari setahun yang lalu. Akhirnya pada hari ini, hari pertama kita melakukan implementasi kedua hal tersebut dan dalam prosesnya sampai sekarang sepertinya kondisi berjalan dengan lancar. Perdagangan dari sisi transaksi ataupun keaktifan para pemodal juga berjalan dengan baik,” ujar Laksono dalam konferensi pers, Senin.
Para investor dapat menggunakan fitur yang ada untuk mengetahui pergerakan pada harga pembukaan dan penutupan. Laksono juga menjelaskan, tujuan penambahan fitur IEP, IEV, dan random closing adalah mengoptimalisasi pembentukan harga pembukaan dan harga penutupan yang lebih wajar pada sesi pra-pembukaan pra-penutupan sesuai dengan kondisi pasar. Selain itu, meredam terjadinya potensi manipulasi pergerakan harga saham yang tajam pada saat sesi pembukaan dan penutupan.
Fitur ini juga menyempurnakan transparansi pembentukan harga pembukaan dan penutupan kepada pelaku pasar. Salah satu alasan penutupan kode broker adalah untuk mencegah kelakuan ikut-ikutan dari investor ritel.
Dalam kesempatan terpisah, Chief of Investment Danareksa Investment Herman Tjahjadi mengatakan, penutupan kode broker membuat para investor berada dalam satu tataran yang sama. ”Saya rasa ini menjadikan semua pada level playing field yang sama. Hal ini juga mencegah cornering harga, kami melihat ini cukup positif,” kata Herman.
Emiten baru
Hari ini ada empat emiten baru yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Keempatnya adalah PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, PT Wira Global Solusi Tbk, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk, dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk. Dengan demikian, sepanjang ini ada 47 emiten baru yang tercatat di bursa. Secara total ada 758 emiten di BEI.
”Succesful IPO yang telah dicapai diharapkan dapat menjadi pemicu agar perseroan dapat mewujudkan successfull post IPO dengan pencapaian performance fundamental sehingga tecermin pada market performace perseroan di bursa,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna ketika membuka pencatatan perdana keempat emiten tersebut, Senin.
Selain emiten yang sudah menyelesaikan proses penawaran saham perdananya, akan menyusul setidaknya enam calon emiten lain. Empat di antaranya sedang melakukan proses penawaran, yaitu PT RMK Energy Tbk, PT Avia Avian Tbk, PT OBM Drilchem Tbk, dan PT Indo Pureco Pratama Tbk. Adapun dua perusahaan lain, yaitu PT Adhi Commuter Properti Tbk dan PT Dharma Polimetal Tbk, sedang menyelesaikan proses penawaran awal (book building).