Mitra Keluarga Siapkan Rp 200 Miliar untuk Beli Balik Sahamnya
Emiten pengelola rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk berencana melakukan pembelian kembali (”buyback”) sahamnya. Mitra Keluarga menyediakan dana maksimal Rp 200 miliar untuk ”buyback”.
Oleh
joice tauris santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten pengelola rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk berencana melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya. Mitra Keluarga menyediakan dana maksimal Rp 200 miliar untuk membeli kembali sahamnya maksimal 86 juta unit selama periode 11 November-10 Februari 2022.
”Perseroan membatasi harga pembelian saham maksimal Rp 2.500 per unit,” demikian keterangan dari Direktur Mitra Keluarga Joyce Handajani kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/11/2021).
Dalam keterangan tersebut, Joyce menyatakan, Mitra Keluarga memiliki modal kerja dan cadangan dana yang memadai untuk membeli kembali sahamnya. Dengan demikian, tidak akan membutuhkan pembiayaan tambahan dan tidak berdampak signifikan pada penurunan pendapatan.
Rencana ini akan mengakibatkan penurunan jumlah saham beredar, tetapi akan meningkatkan laba per saham perseroan.
Mitra Keluarga berharap buyback saham dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuaktif serta memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham perseroan secara fundamental. Aksi korporasi ini juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang dengan saham treasuri dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan dana.
KOMPAS/SUPRIYANTO
Ilustrasi
Joshua Michael, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan, dalam risetnya, laba bersih Mitra Keluarga pada triwulan III-2021 sedikit berada di bawah estimasinya, tetapi sejalan dengan konsensus para analis. Laba bersih Mitra Keluarga senilai Rp 883 miliar, naik 68 persen dari periode sama tahun lalu. Demikian pula dengan pendapatan pada kuartal ketiga yang mencapai Rp 3,4 triliun atau naik 47 persen dari periode sama tahun lalu.
Sementara itu, jumlah hari rawat inap Covid pada kuartal ketiga hanya berjumlah 44.000 dibandingkan dengan kuartal I-2021 sebanyak 72.000 dan kuartal II-2021 sebanyak 62.000. ”Jauh lebih rendah daripada perkiraan kami, yaitu 113.000, meski faktanya kasus positif kuartal III-2021 di Jakarta adalah 57 persen dan 83 persen lebih tinggi daripada angka di triwulan I-2021 dan triwulan II-2021,” katanya.
”Secara keseluruhan, kami memangkas perkiraan pendapatan 2021 dan laba bersih dari sebelumnya Rp 4,9 triliun dengan laba bersih Rp 1,313 triliun menjadi Rp 4,3 triliun dengan laba bersih Rp 1,130 triliun. Kami juga memangkas perkiraan pendapatan pada 2022 dan laba bersih dari Rp 4,1 triliun dengan laba bersih Rp 909 miliar menjadi Rp 3,7 triliun dengan laba bersih Rp 887 miliar,” ujar Joshua dalam risetnya.
Mitra Keluarga berencana membuka enam rumah sakit baru dalam tiga tahun ke depan. Dua di antaranya akan berlokasi di Cikarang dan Tangerang. Kedua rumah sakit itu diperkirakan akan mulai beroperasi pada kuartal ketiga dan keempat 2022.
Keberadaan kedua rumah sakit tersebut akan menambah kapasitas tempat tidur Mitra Keluarga sebanyak 400 tempat tidur. Hingga semester I-2021, kapasitas tempat tidur operasional Mitra Keluarga naik 7,1 persen dibandingkan dengan semester pertama 2020.
Mitra Keluarga juga telah membuka layanan klinik IVF yang melayani layanan radioterapi untuk kanker. Selain itu, jaringan rumah sakit ini juga sudah mulai merambah ke sektor healthtech melalui peluncuran aplikasi AlteaCare pada Juli 2021. AlteaCare merupakan aplikasi yang menyediakan layanan telekonsultasi dari dokter-dokter Mitra Keluarga.