Pasar Apartemen Diproyeksikan Membaik pada Triwulan IV-2021
Pasar apartemen diprediksi mulai bergeliat pada akhir tahun ini jika tidak ada lonjakan kasus Covid-19. Namun, harga apartemen diprediksi masih akan stagnan.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengembang apartemen milik atau strata title masih cenderung melihat dan menunggu untuk meluncurkan proyek baru. Sebagian besar pengembang masih fokus pada pemasaran unit pasokan yang tersedia. Namun, pasar apartemen diproyeksikan membaik mulai akhir tahun ini, jika gelombang Covid-19 tidak berlanjut.
Dari data Cushman & Wakefield Indonesia, pada triwulan III (Juli-September) 2021, tercatat hanya 3 proyek di Jabodetabek yang diluncurkan ke pasar, yaitu Tower Kensington di BSD Sky House, Tower Amethyst di Cisauk Point dan Terrace Diamond Tower di Jakarta Selatan sehingga total pasokan Kondominium menjadi 152.005 unit.
Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Arief Rahardjo, mengemukakan, sebagian besar pengembang masih dalam posisi ”wait and see” untuk meluncurkan proyek baru, yakni menunggu penurunan kasus baru COVID-19. Adapun dua dari tiga proyek baru apartemen yang diluncurkan pada triwulan III-2021 merupakan tahap pengembangan dari proyek yang sudah ada, karena tahap pengembangan sebelumnya sudah hampir habis terjual.
”Saat ini, pengembang lebih fokus pada pemasaran unit pasokan yang tersedia, serta memanfaatkan peluang dari penerapan aturan pemerintah untuk membebaskan pajak pertambahan nilai atas unit siap huni,” kata Arief, dalam keterangan tertulis Jumat (5/11/2021).
Adapun proyek-proyek yang hampir selesai terus menawarkan promosi untuk mendongkrak penjualan, seperti paket berperabotan lengkap, potongan biaya pemesanan, dan jaminan sewa sebagai tambahan insentif pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pemerintah. Akibatnya, tidak terlihat kenaikan harga jual yang signifikan.
Menurut Arief, insentif PPN turut mendorong permintaan apartemen. Pada triwulan III-2021, tingkat serapan sebesar 3.760 unit, atau naik 103,9 persen dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1.844 unit. Kenaikan transaksi sebagian terjadi pada unit-unit yang sudah tersedia.
Kekosongan pasar apartemen meningkat 2,53 persen menjadi 52,2 persen yang dipicu berakhirnya kontrak sewa tanpa kontrak baru karena banyak penyewa ekspatriat yang kembali ke negaranya.
Perbaikan pasar
Arief menambahkan, penurunan signifikan kasus Covid-19 pada Oktober 2021 dan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperkirakan mengarah pada perbaikan pasar dan tingkat hunian sehingga pasar apartemen sewa diproyeksikan akan meningkat pada akhir tahun ini. Namun, tarif sewa untuk sektor apartemen sewa diproyeksikan tetap berada di bawah tekanan sepanjang sisa tahun 2021.
Hal senada dikemukakan Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto. Permintaan pasar apartemen yang selama ini tertekan diprediksi mulai membaik pada triwulan IV (Oktober-Desember) 2021 seiring dengan level PPKM di Jakarta yang terus menurun. Sementara itu, pengembang juga akan mengejar penyelesaian proyek-proyek yang sedang dibangun.
”Tingkat permintaan (apartemen) akan meningkat pada triwulan IV-2021, asal tidak ada gelombang ketiga Covid-19,” kata Ferry, dalam keterangannya.
Ferry menilai, cara berpromosi pengembang apartemen akan semakin bervariatif, antara lain penggunaan media sosial yang semakin gencar dan semakin kreatif. Meski demikian, harga jual apartemen diperkirakan tetap stagnan sampai akhir tahun ini.
Adapun untuk apartemen servis, diprediksi hanya 3 proyek dari 6 proyek yang akan selesai di Jakarta pada tahun 2021. Hingga akhir tahun ini, pasar apartemen servis diprediksi masih berat karena jumlah ekspatriat yang masih terbatas. ”Pasar tetap harus lebih bergantung pada permintaan lokal,” katanya.