logo Kompas.id
DeskNenilai
Iklan

Nenilai

Terdapat perbedaan antara nilai yang dipegang teguh secara perorangan dan budaya bangsa saat ini. Beberapa budaya harapan bagi bangsa muncul dalam budaya bangsa saat ini, yaitu gotong royong, demokrasi, dan HAM.

Oleh
Alissa Wahid
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Qeam0erTgpIhk5gUQ_0aOY_bX7g=/1024x1095/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20210904-UDAR-RASA_1630748846.jpg

Budayawan Mochtar Lubis pernah menggambarkan potret manusia Indonesia dengan sikap munafik, enggan bertanggung jawab, feodal, suka takhayul, artistik, dan berwatak lemah. Setelah empat dekade, masihkah nilai-nilai tersebut yang menghidupi manusia Indonesia?

Saya membaca laporan sebuah inisiatif bertajuk ”Nenilai” yang coba melakukan pemetaan nilai-nilai kini Indonesia. Bekerja sama dengan Bappenas, Nenilai menjangkau 50.452 orang dari berbagai penjuru Indonesia melalui survei daring sepanjang bulan Juli-Desember 2020. Responden terdiri dari berbagai latar belakang, seperti pelajar, petani, dan pekerja korporat/BUMN. Sebanyak 39.053 orang adalah responden milenial.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000