Pemerintah mendorong kerja sama investasi dan bisnis dengan China. Di tengah pandemi, kolaborasi ekonomi perlu relevan dengan strategi mitigasi dan pertumbuhan ekonomi.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia memastikan iklim investasi dan bisnis yang kondusif bagi pelaku bisnis asal China, khususnya pada kawasan industri Two Countries Twin Parks. Kolaborasi RI-China dinilai penting untuk memperkuat pembangunan ekonomi di tengah tantangan pandemi Covid-19.
Kerja sama Two Countries Twin Parks merupakan keinginan kedua negara untuk mempromosikan sinergi visi Poros Maritim Dunia Indonesia dengan Prakarsa Sabuk dan Jalan China. Indonesia menyiapkan tiga kawasan industri, yakni Bintan Industrial Estate (Kepulauan Riau), Batang Industrial Park, dan Aviarna Industrial Park (Jawa Tengah).
China menunjuk Zona Investasi Yuanhong di Fuqing, Kota Fuzhou, Provinsi Fujian sebagai kawasan industri. Kerja sama kedua negara, antara lain, mencakup bidang industri kelautan, energi, manufaktur makanan, elektronik, bahan bangunan, dan kawasan perbaikan pesawat (MRO).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan, di tengah tantangan pandemi Covid-19, Indonesia terus mempertahankan semangat untuk menciptakan dan menghasilkan kemitraan ekonomi dengan China. Pemerintah Indonesia tetap akan memastikan iklim investasi dan bisnis yang kondusif bagi investor asal China.
”Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan dan mendukung proyek Two Countries Twin Parks. Sebagai mitra yang setara, kami ingin meyakinkan kembali kepada Anda bahwa kami masih memberikan kesempatan untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di kawasan industri Two Countries Twin Parks,” ujar Luhut yang hadir secara virtual dalam acara Indonesia-China ”Two Countries Twin Parks” Global Investment Promotion Conference, Kamis (15/7/2021).
Ia mengakui, pandemi Covid-19 telah berdampak pada pasar global, rantai suplai dunia, dan resesi dunia. Konsep baru perlu diusung dalam bentuk kolaborasi ekonomi yang relevan dengan strategi mitigasi.
Assistant Minister of Ministry of Commerce PRC Ren Hongbin mengemukakan, sejak tahun 2020, Indonesia dan China telah mencapai kerja sama ekonomi dan perdagangan yang membanggakan dalam mengatasi dampak buruk pandemi Covid-19.
Sepanjang Januari-Mei tahun ini, momentum kuat kerja sama perdagangan RI-China berlanjut dengan nilai perdagangan kedua negara 43,63 miliar dollar AS atau tumbuh 48,9 persen secara tahunan. Per akhir Mei 2021, total investasi perusahaan China ke Indonesia senilai 29,32 miliar dollar AS.
China merupakan partner perdagangan terbesar bagi Indonesia sejak delapan tahun terakhir, serta terbesar kedua untuk penanaman modal asing (FDI) dalam dua tahun berturut-turut. ”Kerja sama bilateral ekonomi dan perdagangan menunjukkan kekuatan dan potensi besar,” ujar Ren.
Ren menambahkan, program kerja sama The Countries Twin Parks telah menunjukkan kemajuan pesat. Pada Januari 2021, nota kespahaman terkait proyek ini ditandatangani oleh Kementerian Perdagangan China, Pemerintah Provinsi Fujian, serta Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi.
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengemukakan, kerja sama The Countries Twin Parks RI-China akan mendorong kemajuan sektor ekonomi, perdagangan, dan investasi. Indonesia merupakan mitra dagang China terbesar ke-4 di Asia dan peringkat ke-13 untuk keseluruhan mitra dagang China.
Kedua negara juga telah menyepakati untuk mengakselerasi pembangunan koridor ekonomi kedua negara dan pembentukan komite bersama.
Bantuan medis
Pemerintah China memberikan bantuan medis dan vaksin kepada Indonesia senilai 7,8 juta dollar AS. Bantuan juga diberikan oleh Pemerintah Provinsi Fujian, China, dengan nilai 465.000 dollar AS.
Luhut mengemukakan, sejak awal pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia dan China telah berjuang bersama dalam mengatasi Covid-19. Dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 varian Delta di Indonesia, jumlah kebutuhan peralatan kesehatan juga turut meningkat.
Kebutuhan peralatan medis tersebut, di antaranya oksigen cair, ISO tank, silinder regulator oksigen, konsentrator oksigen, generator oksigen, dan obat antivirus untuk pengobatan Covid-19. Bantuan Pemerintah China diserahkan secara simbolis oleh Pemerintah Provinsi Fujian kepada Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.
Melalui Sekretariat Mekanisme Dialog Tingkat Tinggi, Pemerintah China akan mengirimkan bantuan medis dan vaksin senilai 50 juta RMB atau setara 7,8 juta dollar AS, sedangkan Pemerintah Provinsi Fujian memberikan bantuan dengan total nilai sekitar 3 juta RMB atau setara 465.000 dollar AS.
”Saya percaya dukungan yang disampaikan pada hari ini dapat berkontribusi pada peningkatan hubungan Indonesia-China ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” kata Luhut.