Perluas Pasar, Bank Aladin Gandeng Alfamart dan Halodoc
Bank Aladin Syariah Tbk meningkatkan kolaborasi dengan perusahaan lain, baik perusahaan berbasis daring maupun luring. Strategi ini diambil Bank Aladin untuk memperbesar pasarnya.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank Aladin Syariah Tbk meningkatkan kolaborasi dengan perusahaan lain, baik perusahaan berbasis daring maupun luring. Strategi ini diambil Bank Aladin untuk memperbesar pasarnya.
Bank Aladin hari ini menandatangani kesepakatan kerja sama dengan emiten ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pengelola minimarket Alfamart, dan platform layanan kesehatan daring, Halodoc. Kerja sama ini berbentuk kemudahan pembayaran dan layanan perbankan lainnya.
Kolaborasi dengan Alfamart ini diyakini akan mendukung inklusi keuangan di Indonesia. ”Hal ini kami yakini akan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia mengingat Alfamart merupakan convenience store terbesar dan berlokasi di seluruh penjuru Indonesia sehingga dapat diakses oleh sebagian masyarakat yang saat ini belum terjangkau oleh layanan perbankan,” kata Direktur Operasional Bank Aladin Basuki Hidayat dalam konferensi pers daring, Rabu (7/7/2021).
Bagi Bank Aladin, kerja sama ini juga membuat Bank Aladin dapat memberikan layanan optimal kepada masyarakat sehingga akan mendukung pertumbuhan bisnis bank syariah itu.
Presiden Direktur Alfamart Anggara Hans Prawira menyebutkan, perkembangan sistem keuangan digital akan lebih kuat jika diintegrasikan dengan layanan luring, seperti gerai-gerai Alfamart. Saat ini ada sekitar 15.000 gerai Alfamart yang tersebar di Indonesia.
Seperti kerja sama dengan Alfamart, kerja sama dengan Halodoc juga akan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan secara daring, terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini.
Co-Founder & Chief Business Officer Halodoc Doddy Lukito mengatakan, sudah menjadi tujuan didirikan Halodoc untuk menyederhanakan akses kesehatan bagi masyarakat. Namun, niat ini tidak dapat diwujudkan sendirian, tetapi memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perbankan.
”Kolaborasi dengan Bank Aladin merupakan salah satu perwujudan dari dua institusi yang memiliki nilai yang sama, yaitu untuk terus memajukan Indonesia,” kata Doddy.
Ubah sistem migrasi
Terkait dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengubah skema migrasi dengan pemberlakuan secara digital dan otomatis dari rekening bank syariah legacy (BRI syariah dan BNI Syariah) ke rekening BSI.
”Perbaikan skema migrasi rekening terus kami lakukan dari sisi teknologi informasi, jaringan dan layanan sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang BSI untuk melakukan proses migrasi rekening dan kartu ATM eks BRIS dan eks BNIS masih bisa digunakan. Terkait mobile banking, nasabah eks BRIS dan eks BNIS agar memindahkan mobile banking ke BSI mobile untuk dapat bertransaksi melalui mobile banking karena mobile banking yang sebelumnya sudah tidak dapat digunakan. Langkah ini sebagai bentuk komitmen BSI Go Digital sehingga nasabah dapat tetap aman dan nyaman dalam bertransaksi,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi.
Setelah peresmian pada 1 Februari 2021, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia secara bertahap melakukan proses migrasi yang dimulai dari wilayah regional Sulawesi dan sekitarnya. Lalu dilanjutkan dengan regional Jawa Tengah, Aceh, serta Sumatera (Palembang, Medan, Padang, dan kota lainnya).
Sementara pada bulan Juli ini, BSI akan melakukan migrasi sistem pada empat wilayah regional, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Banjarmasin, dengan target 100 persen nasabah di wilayah tersebut akan terintegrasi dengan sistem layanan perbankan syariah BSI yang baru.