logo Kompas.id
Desk”Shrimp Estate” Diminta Sasar ...
Iklan

”Shrimp Estate” Diminta Sasar Petambak Tradisional

Pengembangan ”shrimp estate” yang menghabiskan anggaran Rp 250 miliar pada tahun 2022 dinilai perlu ditopang manajemen kawasan untuk tata kelola budidaya yang baik. Petambak tradisional perlu dilibatkan.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-H0VBdg8Y-9gBNAvXTZDhn9phNY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F003c8596-8eeb-4b7f-838f-488e13cd8b34_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Petambak menabur kapur dolomit ke atas lahan tambak di Desa Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Kamis (20/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Rencana pemerintah untuk mengembangkan kluster udang (shrimp estate) dinilai perlu menyentuh tambak-tambak tradisional. Proyek percontohan kluster udang itu diharapkan bisa ditiru petambak skala kecil.

Program shrimp estate merupakan bagian dari rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menggenjot ekspor udang hingga 250 persen dalam kurun tahun 2019-2024, yakni dari 1,7 miliar dollar AS menjadi 4,25 miliar dollar AS. Secara tahunan, nilai ekspor udang diharapkan tumbuh (CAGR) rata-rata 20 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan volume ekspor rata-rata 15 persen per tahun.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000