Jalani Isolasi Tiga Bulan, Kondisi Gubernur Aceh agar Diumumkan
Publik mendesak tim Satgas Covid-19 Aceh agar mengumumkan kondisi Gubernur Aceh terkini untuk menghindari kesimpangsiuran informasi. Apalagi kini Aceh dalam sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Meski telah menjalani isolasi mandiri selama 22 hari, Gubernur Aceh Nova Iriansyah dilaporkan masih mengalami gejala Covid-19. Publik mendesak tim Satgas Covid-19 Aceh agar mengumumkan kondisi Gubernur terkini untuk menghindari kesimpangsiuran informasi.
Juru Bicara Pemprov Aceh Muhammad Mta, yang dihubungi Selasa (22/6/2021), mengatakan, Gubernur Aceh akan menjalani isolasi hingga tiga bulan sesuai dengan anjuran tim medis. Nova disebut mengalami gejala Covid-19 dalam waktu yang panjang sehingga harus isolasi lebih lama.
”Menurut rencana, hari ini akan tes swab kembali, tetapi saya belum memperoleh hasilnya dari tim medis,” kata Muhammad.
Muhammad menuturkan, meski dalam masa isolasi, Nova Iriansyah tetap memimpin rapat-rapat dengan bawahannya melalui daring. Muhammad mengatakan roda pemerintahan tetap berjalan.
Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Falevi Kirani mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan laporan dari Tim Satgas Covid-19 Aceh terkait kondisi Gubernur Aceh. Falevi mendorong Tim Satgas dan Humas Pemprov Aceh mengumumkan kepada publik keadaan Gubernur Aceh agar tidak muncul berbagai anggapan publik.
”Warga perlu tahu bagaimana kondisi pemimpinnya. Dengan pola komunikasi seperti ini, tim satgas dan humas terkesan menyembunyikan sesuatu,” kata Falevi.
Adalah hal biasa pemimpin mengumumkan kondisi dirinya kepada rakyatnya. Pejabat yang pernah mengumumkan secara terbuka dirinya terpapar Covid-19, di antaranya Wali Kota Bogor Bima Arya. Hal itu penting karena saat ini Aceh tengah dalam sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Falevi menambahkan, saat ini publik menduga-duga isolasi panjang gubernur Aceh ada kaitannya dengan aktivitas KPK di Aceh. Untuk menepis dugaan tersebut, Tim Satgas dan Humas Pemprov Aceh perlu menyampaikan secara terbuka kepada publik keadaan Gubernur Aceh.
Pekerja sosial dan alumni Institut Perdamaian Mindanao, Andi Firdaus, mengatakan, komunikasi publik tim satgas sangat buruk. Seharusnya mereka menyampaikan informasi terbuka terkait kondisi Nova Iriansyah.
Saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi sedang berada di Aceh menyelidiki dugaan korupsi, tiba-tiba gubernur harus isolasi selama tiga bulan. (Andi Firdaus)
Di sisi lain, Andi juga berharap Nova menyampaikan informasi tentang dirinya kepada warga Aceh melalui media digital. Menurut Andi, sebagai pemimpin, Nova harus menyampaikan kepada publik secara detail apa yang sedang dia alami. Jika tidak, publik menduga Gubernur sedang berbohong.
”Saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi sedang berada di Aceh menyelidiki dugaan korupsi, tiba-tiba gubernur harus isolasi selama tiga bulan,” kata Andi.
Hal senada disampaikan Sekretaris Lembaga Pemantau Lelang Aceh (LPLA) Delky Nofrizal Qutni. Dia berharap tim satgas Covid-19 membuka kepada publik bagaimana kondisi Gubernur Aceh saat ini. ”Gubernur Aceh jangan bersembunyi dengan dalih Covid-19 untuk menghindari KPK,” ujar Delky.
Sejak awal Juni hingga kini penyidik KPK memeriksa beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Aceh terkait dugaan korupsi pengadaan Kapal Aceh Hebat dan sejumlah kasus lain. Beberapa pejabat dipanggil ke kantor KPK di Jakarta dan sebagian diperiksa di Banda Aceh.
Sebelumnya juru bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan, Gubernur Nova Iriansyah mengalami gejala Covid-19 yang lama sehingga harus menjalani isolasi hingga tiga bulan.
Bagi penderita Covid-19, lanjut Saifullah, walaupun telah negatif, gejala-gejala ringan mungkin saja masih dirasakan. Gubernur Aceh memang telah divaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali meskipun demikian penerima vaksin tetap berpotensi terpapar virus SAR-CoV-2.