60.000 Kaleng Bir Pasukan Jerman Menumpuk di Afghanistan
Sekitar 6.000 galon minuman beralkohol menumpuk di Camp Marmal di Mazar-e-Sharif, Afghanistan. Minuman itu adalah logistik pasukan Jerman saat bertugas di negara itu.
Oleh
FX LAKSANA AS
·2 menit baca
BERLIN, SENIN — Sekitar 6.000 galon minuman beralkohol, termasuk 60.000 kaleng bir, menumpuk di Camp Marmal di Mazar-e-Sharif, Afghanistan. Minuman itu merupakan logistik pasukan Jerman saat bertugas di Afghanistan.
Tentara Jerman biasanya berhak atas dua kaleng bir atau minuman lain dengan volume setara per hari. Untuk itu, pengiriman minuman dilakukan saat pasukan Jerman bertugas di Afghanistan.
Namun, belakangan, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman, Christina Routsi, Senin (7/6/2021), komandan pasukan Jerman di Afghanistan melarang pasukannya mengonsumsi minuman beralkohol demi alasan keamanan. Alhasil, 22.600 liter minuman beralkohol atau hampir setara dengan 6.000 galon, termasuk 60.000 kaleng bir, menumpuk.
Persoalannya, stok tersebut tidak bisa dijual di Afghanistan yang melarang peredaran dan konsumsi minuman beralkohol. Minuman itu juga tidak bisa dimusnahkan atas alasan lingkungan hidup.
Meski demikian, Kementerian Pertahanan Jerman telah menemukan kontraktor sipil yang mau mengirim logistik itu ke luar Afghanistan untuk dijual sebelum penarikan pasukan Jerman pada bulan-bulan mendatang seiring dengan berakhirnya masa tugas Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di negara itu. Hasil penjualan minuman di tempat lain harus menutupi biaya pengiriman ke luar Afghanistan. Sejauh ini belum disebutkan lokasi tujuan pengiriman.
Tentara AS dan negara-negara anggota NATO lainnya, Sabtu (1/5/2021), secara resmi mulai ditarik mundur secara bertahap dari Afghanistan setelah operasi selama 20 tahun. Ini merupakan bagian dari isi Nota Kesepahaman Damai antara AS dan Taliban yang ditandatangani di Doha, Qatar, akhir Februari 2020.
Saat ini setidaknya tersisa 2.500-3.500 tentara Amerika Serikat (AS) dan 7.000 tentara NATO di Afghanistan. Sebelum hari pertama penarikan, sejak beberapa waktu lalu, militer AS telah menginventarisasi dan memilah beragam peralatan untuk dikirim kembali ke AS dan sebagian lain diserahkan kepada pasukan keamanan Afghanistan. (AP/LAS)