logo Kompas.id
CerpenWabah
Iklan

Wabah

Di pinggiran jalan sudah semakin seram. Tak ada orang-orang yang dia temui, selain ada semacam debu yang menyelinap dalam darah melalui pori-porinya.

Oleh
Philip Jehadom
· 8 menit baca
-
DIDIE SW

-

Dalam perjalanan, Anapati Sutardi beberapa kali membatin ketakutan. Rasanya ada semacam angin menyelinap tanpa permisi dalam pori-porinnya. Terdengar di gendang telinganya ketika lelaki bermata coklat itu pelan-pelan melangkah menuju kedai kopi seperti ada semacam suara alien anonim yang memanggilnya dari kejauhan. Isi tempurung kepalanya mulai berpikir lebih cepat. Bulu kuduknya sempat berdiri serentak sebab ketakutannya hanya satu; mungkin ada seorang penjahat bermata hitam kebiruan sedang menguntitnya. Secara sengaja dia membiarkan langkah kakinya melambat. Entakan kakinya dalam ketakutan hingga sampai di tempat yang teramat sepi. Hatinya semakin merasa gentar seakan ada taring binatang jalang yang menerkam punggungnya.

Serentak ia menoleh ke arah angin barat di belakangnya, tetapi tetap sama saja tak ada sesuatu yang aneh menguntitnya. Hanya ada beberapa bongkahan bebatuan dan genangan air pada kubangan yang dilihatnya.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000