logo Kompas.id
CerpenDongeng Tanah Rantau
Iklan

Dongeng Tanah Rantau

Berbekal ijazah SMA dan tentu saja kenekatan. Kenekatan yang tak berdasar. Aku memutuskan untuk mengadu nasib di ibu kota Jakarta.

Oleh
Ratna Nisrina
· 10 menit baca
-
DIDIE SW

-

Kupandangi kamar berukuran kecil ini. Bau pengap terasa menggelitik di hidung. Hanya secuil jendela tampak menghias di sudut kamar. Kecil, hingga cahaya pun enggan masuk menyapa. Aku pun terduduk penuh tanya. Mungkin akan kuhabiskan hari-hariku di sini. Bersama muramnya dinding rumah yang mulai mengelupas termakan usia. Semoga apa yang menjadi pilihanku kini tak berubah menjadi simalakama. Entahlah, lihat saja apa yang akan terjadi esok.

Sebuah pilihan dan tentu saja spekulatif sekali. Inilah yang kuputuskan selepas tamat SMA. Berbekal ijazah SMA dan tentu saja kenekatan. Kenekatan yang tak berdasar. Aku memutuskan untuk mengadu nasib di ibu kota Jakarta. Ya, sudah kuputuskan untuk datang ke tanah rantau ini. Sungguh, ini adalah sebuah perjudian. Kalau berhasil dan sukses, kupikir bisa menyisihkan beberapa rupiah untuk ibuku di kampung. Kalau pun gagal, aku cukup kembali ke kampung. Aku hanya berpikir sebatas itu. Tak pernah terpikir hal lain dalam kepalaku. Pemikiran naif dari pemuda 18 tahun yang baru kemarin sore menata mimpi.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000