logo Kompas.id
CerpenItu yang Didengar Buyung
Iklan

Itu yang Didengar Buyung

Sejak jadi ketua kampung, tiba-tiba ada perubahan pada sekian kepala warga yang ditatap Buyung. Mula-mula, perubahan itu membuat Buyung kelabakan. Antara percaya dan tidak, Buyung harus menerima sebuah kenyataan.

Oleh
Mardi Luhung
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WIhcBi39fg6Ld_xmSRJqrzIPXvE=/1024x1365/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FHadi-Soesanto-ilustrasi_1622885800.jpg

Hanya dalam hitungan detik, buyar semua yang ada di pikiran Buyung. Warga yang ada di balai kampung menatap tajam. Dan kembali si ketua rapat berkata: ”Buyung, Anda terpilih jadi ketua kampung.” Kembali buyar semua yang ada di pikiran Buyung. Ketua kampung? Mimpi apa ini. Tapi pilihan ketua kampung adalah pilihan ketua kampung. Tak ada lagi waktu untuk menolak. Tatapan warga yang ada di balai kampung makin tajam. Rasanya tak ada celah untuk berkelit. Meski Buyung tahu bahwa pilihan kampung yang diadakan di balai kampung ini begitu tak beres. Ada usaha yang memang ingin mengarahkan pilihan ke dirinya. Kenapa?

Ah, ini bukan lagi waktunya untuk menjawab pertanyaan: ”Kenapa?” Buyung mesti menentukan pilihan: ”Bersedia atau tidak.” Jika bersedia, Buyung akan masuk ke dunia yang rumit. Yang tak jelas juntrungannya. Mengurus warga di kampung ini sama dengan mengurus benang kusut. Yang satu dengan yang lainnya saling ingin mengalahkan. Dan merasa sebagai yang berhak sebagai sesepuh kampung. Jadinya, kampung pun seakan terbelah jadi dua. Dan keduanya pun hidup seperti minyak dan air.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000