logo Kompas.id
CerpenHikayat Mata Golok
Iklan

Hikayat Mata Golok

Si tukang daging baik hati lalu menguliti binatang itu, memotongnya beberapa bagian, lalu tangan seorang perempuan menerimanya untuk dimasak menjadi gulai.

Oleh
Hari Niskala
· 10 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PiKhV68G7FJoYBoulnuyp3brkKk=/1024x1393/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210522-Ilustrasi-Cerpen-Hikayat-Mata-Golok_1621609363.jpg
DIDIE SW

Didie SW

Di rerimbun semak perdu kau menggelosor seorang diri. Bocah-bocah kecil sama takut saat pertama kali menemukanmu terapung di antara riak-riak air sungai. Seonggok batang pisang membawamu dari seberang dengan cara begitu rupa. Sungguh kau tak sedang telanjang, dan bocah-bocah mafhum dengan dirimu yang seharusnya. Tak ada yang dapat menyalahkanmu, kecuali kau memilih menyalahkan dirimu sendiri. Beberapa orang menyesalkan kejadian itu, juga kau, karena sebuah nyawa tumpas setelah berurusan denganmu.

Di seketika itu kau tak mengingat apa pun, tapi telah jadi terang bahwa darah itu melumuri badanmu. Ya, darah si manusia yang terbunuh. Kau tak tahu apa pun, terpikir untuk melakukannya pun tidak. Saat beberapa orang berkerumun dan melihatmu sedang telanjang dan berlumuran darah, kau tinggal diam tanpa dapat berkata-kata, membela diri pun tidak. Kau bahkan tak berontak saat garis polisi dilingkarkan melingkup di tempat kejadian perkara.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000