logo Kompas.id
CerpenGajah, Sebuah Lelucon yang...
Iklan

Gajah, Sebuah Lelucon yang Buruk

Dua kali setahun Gajah rutin dicambuki oleh ayahnya hingga garis-garis biru kemerahan menyisa di punggung hitam yang tebal berlapis lemak.

Oleh
Aliurridha
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0v9LFmJ4Kr09ls13F25t7-6BhDc=/1024x1269/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210423-Ilustrasi-Cerpen-Gajah-Sebuah-lelucon-Yang-Buruk_1619184831.jpg
DIDIE SW

DIDIE SW

Orang-orang memanggilnya gajah. Meski panggilan itu bernada mengejek, dia tidak pernah marah. Dia dipanggil gajah karena tubuhnya yang tinggi, gemuk, dan sangat besar. Dia jauh lebih besar dari teman-teman sekelasnya. Tingginya bahkan menyamai guru-guru di sekolahnya dan besar badannya bahkan melebihi para guru di sekolahnya. Dia memang berusia jauh lebih tua dari teman-teman sekelasnya; Gajah dua kali tinggal kelas dan dua tahun terlambat masuk sekolah.

Dulu, ketika ayahnya membawanya untuk mendaftar ke sebuah sekolah dasar, pihak sekolah menolaknya. Kepala sekolah bahkan mengatakan kalau dia anak spesial, dan sebaiknya disekolahkan di sekolah luar biasa. Gajah senang sekali mendengarnya, baru kali ini ada yang mengatakannya spesial. Tapi dia heran karena ayahnya sama sekali tidak terlihat senang pada pujian itu. Ayahnya justru sangat marah dan membawanya pulang. Sejak itu ayahnya tak pernah lelah mencari sekolah yang mau menerimanya.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000