logo Kompas.id
CerpenWabah
Iklan

Wabah

Kau merasakan ketakutan itu kian menggunung di dadamu. Menurut kabar yang kau dengar, bayang-bayang kematian itu kian meluaskan selubungnya.

Oleh
Dino Rawan Putra
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Tjrgr--2GOvbhEJ_YmwOJCz1iAw=/1024x1449/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fcerpen-wabah_1617244244.jpg

Kota ini adalah kota tak bernama, kota yang tiba-tiba dicekam ketakutan, dikungkung wabah penyakit mengerikan. Bayangan kematian seperti berkelebat setiap sudutnya, dan apa-apa yang tersentuh membusuk secepat angin mengantarkan kabar pada telepon genggam. Burung-burung menyanyikan duka cita tentang kecemasan yang merebak, dan langit menjadi lebih terang daripada biasanya, cerobong pabrik tak lagi mengepulkan asap. Orang-orang dipaksa mengisolasi diri. Detak jantung kota ini seperti tiba-tiba berhenti. Layaknya sebuah kapal, kota ini karam di perjalanan, dan sang kapten memerintahkan agar penumpang terjun ke laut; berenang sekuat tenaga untuk sampai ke tepi tanpa sekoci.

Kau merasakan ketakutan itu kian menggunung di dadamu. Menurut kabar yang kau dengar, bayang-bayang kematian itu kian meluaskan selubungnya. Wali kota mengimbau seluruh warga agar tetap tenang dan mengisolasi diri dari keramaian. Pasar ditutup, taman-taman kota dijaga. Kesepian melumat hidupmu bulat-bulat, dan setiap malam setelah itu tak ada lagi tempat yang bisa kau jajaki untuk mengusir segala kesepian yang tumbuh subur di hatimu. Kau terpaksa mengakrabi dinding kamar pengap itu dengan beberapa karung beras dan mi instan yang kau tumpuk di sudutnya.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000