logo Kompas.id
CerpenMelankoli Patriot
Iklan

Melankoli Patriot

Perasaanku sakit. Mereka menganggapku orang yang tak waras.

Oleh
Ranang Aji Sp
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RhNMtMvlPlbTCjliL35suw469P0=/1024x1449/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2FUntitled-Artwork_1613809722.jpg

Sepasang anak muda itu berjalan menuju bangku melewatiku sembari bercakap. Mereka seperti dua orang yang paling bahagia di dunia ini. Tersenyum dan saling berbagi harapan. Di antara rumput hijau dan pohon ringin tua di mana aku tinggal, di belakang mereka duduk –bertahun-tahun silam, sebuah peristiwa tertanam dalam ingatanku. Aku menunggunya dan mengingatnya setiap pagi dan petang, bergilir seperti angin membawa aroma kehidupan dan kematian, seperti seorang bayi lahir, dan yang lain meninggalkan dunianya yang fana.

Saat itu Juli 1947, usiaku sudah menginjak 30 tahun, berdarah panas dan belum menikah. Ketika pertama kali melihat gadis itu, Rukmini, bangsaku tengah terancam oleh orang-orang asing yang membawa senjata untuk merebut mata air kehidupanku dan orang-orang di sekitarku. Mereka keluargaku, bangsaku.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000