logo Kompas.id
CerpenMengantar Markus Pulang
Iklan

Mengantar Markus Pulang

Untuk beberapa saat, paman dan keponakan itu beradu tatap. Lemanu tidak ingin menghindari sorot mata Abdurrahman yang mengintimidasi.

Oleh
Tjak S. Parlan
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1WOEJCDFVbVNAE7qziFdcI6_6wU=/1024x1436/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2FUntitled-Artwork_1611314429.jpg

Markus duduk di lantai dan menyandarkan tubuhnya pada dinding kayu. Meski masih lunglai, tapi wajahnya terlihat lebih segar malam itu. Berjarak hanya sedepa di depannya, dua orang sikerei dengan jejeneng bergemerincing di tangannya mengalunkan nyanyian yang terdengar seperti mantra. Bersamaan dengan itu, mereka juga membentangkan laka—kain berwarna merah seukuran bendera. Laka itu terus-menerus diayunkan di atas kepala Markus hingga mereka melangkah keluar ruangan dan mengibaskannya dengan kencang. Bagian ritual penyembuhan seperti itu diulang dua kali, sebelum kemudian ujung laka dicelupkan ke dalam piring yang berisi ramuan obat.

”Bagus juga rekaman wartawan itu,” ujar Abdurrahman dengan nada sinis. ”Dia akan bayar berapa?”

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000