logo Kompas.id
CerpenTahi Ayam
Iklan

Tahi Ayam

Warsih berusaha menahan diri agar emosinya tak meledak. Sebagai warga baru di kampung ini, ia berusaha menjaga sikap.

Oleh
Sam Edy Yuswanto
· 9 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Jkf18NDke_o-OQyY37lKR7-cc_Q=/1024x1368/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201202-Ilustrasi-Cerpen-Kamis-Tahi-Ayam_1606927772.jpg
DIDIE SRI WIDIYANTO

Cerpen Kamis

Warsih menatap dengan perasaan kesal ke arah tahi-tahi ayam yang berceceran di lantai keramik putih teras rumahnya. Tahi-tahi ayam yang baunya cukup menyengat itu berasal dari ayam-ayamnya Bu Broto, tetangga samping kiri, yang dibiarkan bebas berkeliaran sesuka hati. Sialnya, ayam-ayam yang hobi berkeliaran di halaman rumah Warsih belakangan ini, bila dihalau hanya pergi sebentar. Tak berselang lama ayam-ayam tak tahu diri itu akan muncul lagi. Lalu tanpa sepengetahuan Warsih dan Karman, suaminya, mereka akan bergerombol. Lalu naik ke teras rumah dan berak sesukanya di sana.

Warsih berusaha menahan diri agar emosinya tak meledak. Sebagai warga baru di kampung ini, ia berusaha menjaga sikap. Jangan mudah terpancing amarah dengan orang-orang yang belum begitu ia kenal. Ia harus tahu diri. Yang bisa ia lakukan adalah segera ke belakang untuk mengambil ember dan air. Dengan gayung warna biru tua di tangan, ia mengguyur perlahan-lahan lantai bekas tahi-tahi ayam itu. Keringat pun berleleran dari tubuh seusai mengepel lantai agar bersih kembali.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000