logo Kompas.id
CerpenSalamah dan Malam yang Tak...
Iklan

Salamah dan Malam yang Tak Terlupakan

”Bunuh! Gantung!” Teriakan itu terus berhamburan. Suara paling lantang keluar dari mulut ayah Nurdin. Tangannya memegang sepotong kayu. Air mata Nurdin jatuh ketika menyaksikan kayu itu terayun-ayun.

Oleh
LILIK HS
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Mz3RqowbawEup8JE-oayffCdDng=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fkompas_1601650367.jpg

Desa Sudi Mulyo mendadak gempar. Dari mulut ke mulut segera berembus kabar, ada sepotong kepala melayang-layang menjumpai beberapa penduduk desa. Sosok kepala itu pertama kali mendatangi Nurdin, seorang pensiunan guru.

Pagi ini, Marsih heran. Menjelang subuh, Nurdin terbangun dengan napas terengah. Keringat dingin mengucur. Ia mengucap zikir berkali-kali. Mukanya pucat. Ia minta dibuatkan segelas teh panas tanpa gula. Setelah kucuran keringat mereda, barulah Marsih berani bertanya. Nurdin menjawab dengan sepatah kata: Salamah.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000