logo Kompas.id
CerpenRacun Tikus
Iklan

Racun Tikus

Racun tikusnya masih ada tiga bungkus di kamar. Tinggal tiga karena yang satu sudah kupakai.

Oleh
Imam Harjono
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/A40pV8M-OACsXDXnCxCdzzOSRfs=/1024x1449/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FIlustrasi-Cerpen-Racun-Tikus-Kamis-23.07.2020_1595472788.jpg

Sudahlah, tidak perlu kita ikut dia. Di sini sajalah. Aku sangat paham apa yang kamu pikirkan. Dulu pun aku sempat berpikir begitu. Sampai berminggu-minggu aku susah tidur, kepalaku serasa mau meledak. Bolak-balik aku pikirkan lagi. Ini itu ini itu. Kalau begini apa jadinya, kalau begitu bagaimana nantinya. Banyak hal yang aku coba pikirkan, aku pertimbangkan, aku resapi sampai semua ujungnya jadi menakutkan buatku.

Dan mungkin kamu tidak tahu, waktu itu aku sudah sempat ingin mati saja. Aku sudah begitu putus asa. Aku membeli racun tikus empat biji dari warung Pakdhe Bas dan sudah aku siapkan segelas besar hampir penuh es teh manis kesukaanku. Di benakku sudah terbayang aku sedang menikmati seteguk kenikmatan es teh sebagai perjamuan terakhirku. Aku sudah memakai kaos dan celana panjang yang kita beli sama-sama waktu lebaran tahun kemarin. Pintu kamar aku kunci, es teh sudah kuseruput hingga tersisa sepertiga gelas lebih sedikit. Lalu aku putar musik yang sering kamu bilang kampungan itu untuk mengiringi detik-detik regangnya nyawaku. Hanya tinggal sejengkal saja jari jemariku dari bungkusan racun tikus yang sudah aku robek kecil bungkusnya.

Editor:
arcanaputu
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000