logo Kompas.id
CerpenHari Pertama Menjadi Dukun
Iklan

Hari Pertama Menjadi Dukun

Kadang, dalam keseharian, aku sering berseloroh, enak juga jadi dukun. Tapi, aku tak memiliki keahlian dukun. Aku tak memiliki keturunan dukun.

Oleh
Musthafa Helmy
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HunL096dj4maS9g938-aCnVxalA=/1024x1452/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200610-CERPEN-DIGITAL-HARI-PERTAMA-MENJADI-DUKUN_1591780776.jpg

Seperti biasa, pagi itu aku menikmati kopi kental manis dan singkong rebus. Tidak ada lagi rokok. Sudah lama tidak merokok mengikuti nasihat istri. Bukan soal kesehatan, tapi lebih banyak masalah ekonomi. Aku hitung sudah tiga tahun tidak ada kerja jelas dan tiga tahun pula tidak merokok.

Istriku duduk di sebelahku. Ia mengeluhkan anak-anak yang belum bayar sekolah tiga bulan. Listrik mau dicabut. Kemarin ada petugas listrik mau cabut. Tapi, keahlian istriku melakukan negosiasi, membuat petugas PLN pulang tanpa hasil. Telepon rumah tinggal bisa menerima. Tak bisa lagi dimanfaatkan keluar. Ada telepon genggam kuno yang kebetulan tak lagi ada pulsa. Aku kadang memainkan telepon genggam hanya untuk menghitung kalkulator tanpa tujuan jelas.

Editor:
arcanaputu
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000