
China dikenal sebagai negara lima besar pengekspor pertanian di dunia. Nilai ekspornya mencapai 66 miliar dollar AS pada tahun 2021 (data: The Observatory of Economic Complexity). Keinginan China tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan pangan bagi 1,4 miliar penduduknya, tapi juga sebagai pemain utama dalam perdagangan pertanian global.
Kemajuan pertanian China yang signifikan ini merupakan pencapaian panjang setelah reformasi ekonomi pada tahun 1978 di era kepemimpinan Deng Xiaoping. Pertanian masuk dalam salah satu kebijakan lima tahun (five year plan) yang merupakan panduan dan tujuan pembangunan ekonomi China. Kala itu, manajemen pertanian diserahkan kepada keluarga petani disertai adanya kontrak perjanjian dengan pemerintah administratif setempat. Sistem ini terbukti mampu menaikkan produksi pertanian China selama beberapa dekade.
Berkembangnya teknologi dimanfaatkan secara maksimal oleh Tiongkok untuk mentransformasi pengelolaan pertaniannya menjadi lebih modern. Jika semula pertanian dikelola dengan model berbasis keluarga, dengan usaha seperti beras dan gandum, kini mengalami transformasi ke manajemen skala besar yang modern. Upaya-upaya modernisasi pertanian China tersebut diulas pakar kebijakan pertanian China bernama Kong Xiangzhi dalam bukunya yang berjudul Modernization of Agriculture and Rural Development in China (diterjemahkan Penerbit Pustaka Obor Indonesia berjudul Modernisasi Pertanian dan Pembangunan Perdesaan di Tiongkok, 2023).
Dalam publikasi yang terdiri dari tulisan para pakar dan akademisi yang aktif dalam penelitian pertanian ini dianalisis bagaimana evolusi kebijakan pembangunan perdesaan Tiongkok.
Lembaga manajemen pertanian
Dalam publikasi yang terdiri dari tulisan para pakar dan akademisi yang aktif dalam penelitian pertanian ini dianalisis bagaimana evolusi kebijakan pembangunan perdesaan China. Misalnya terkait upaya mengatasi arus urbanisasi, Pemerintah China membentuk lembaga manajemen pertanian tipe baru, seperti usaha tani keluarga, koperasi petani, dan usaha pertanian.
Pembangunan lembaga manajemen ini mulai berjalan sejak tahun 2012. Lembaga manajemen ini tidak hanya bekerja untuk menyiapkan segala infrastruktur pendukung pertanian desa, seperti ruang penyimpanan biji-bijian dan pembangunan fasilitas pengeringan. Lembaga ini juga berfokus untuk pengembangan merek (brand building) dan mempromosikan sirkulasi lahan. Hal utama dalam revitalisasi manajemen pertanian baru ini adalah terciptanya hubungan organik di antara rumah tangga petani skala kecil, manajemen koperasi, dan manajemen perusahaan nasional.
Dari tahun 2018 hingga sekarang lembaga menajemen ini meningkat pesat terhitung 600.000 usaha tani keluarga, termasuk 83.000 usaha tani keluarga percontohan di tingkat kabupaten. Selain itu, jumlah koperasi profesional petani juga meningkat tiga kali lipat mencapai 2,173 juta unit, termasuk 180.000 koperasi percontohan pada tingkat kabupaten.
Namun, pandemi Covid-19 tahun 2020 membuat lumpuh beberapa lembaga manajemen pertanian tipe baru sehingga terjadi penundaan produksi pertanian di banyak bagian dari negara sehingga dilakukan langkah-langkah pemulihan perdesaan.
”China Asri”
Pada Kongres Nasional Ke-18 Partai Komunis China November 2012, diajukan suatu konsep baru bernama ”China Asri”. Konsep ini menekankan pentingnya mempromosikan kemajuan ekologis dengan tetap akomodatif terhadap alam. Program China Asri ini dirintis dari pembangunan desa yang juga dinamakan Desa Asri.
Pembangunan Desa Asri bertujuan untuk membangun desa secara berkelanjutan dan terkoordinasi, baik dari segi politik, ekonomi, budaya, masyarakat, maupun peradaban ekologisnya. Pembangunan ini juga berperan penting dalam memulihkan desa-desa yang ditinggalkan dan mengurangi kesenjangan perkotaan-perdesaan, serta integrasi perkotaan-perdesaan.
Penerapan desa asri ini bisa dilihat di Desa Gaojiatang di Kabupaten Anji, Provinsi Zhejiang, yang merupakan sentra budidaya bambu. Desa ini mengintegrasikan budidaya bambu, pengembangan ekologi dan rekreasi rumah pertanian, serta membentuk model pembangunan ramah lingkungan, termasuk ekologi industri bambu. Tercatat pada tahun 2013 Desa Gaojiatang menginvestasikan 1,3 juta yuan untuk membangun Waduk Xianlonghu untuk konservasi sumber air dan melindungi sumber daya hutannya.
Aspek lain yang diangkat publikasi kali inidalam memodernisasi perdesaan adalah pengembangan sistem jaminan sosial perdesaan. Jaminan sosial perdesaan ini bersumberdari pendapatan nasional.Dengan adanya jaminan sosial diharapkan mampu meningkatkan standar hidup, menyeimbangkan pembangunan perkotaan dan perdesaan, serta menjaga keharmonisan dan stabilitas sosial.
Aspek lain yang diangkat publikasi kali ini dalam memodernisasi perdesaan adalah pengembangan sistem jaminan sosial perdesaan.
Sistem jaminan sosial ini mencakup sistem jaminan hari tua perdesaan, sistem jaminan hidup minimum penduduk perdesaan, sistem jaminan hidup untuk penyandang disabilitas di perdesaan, tunjangan lima jaminandi daerah perdesaan, sistem bantuan sosial, dan sistem jaminan sosial lainnya.
Selain jaminan sosial, upaya pembangunan masyarakat di perdesaan meliputi pendidikan. Bagi pemerintah China, dengan memperbaiki tingkat pendidikan budaya perdesaan, maka ikut mempromosikan pembangunan terintegrasi perkotaan perdesaan.
Langkah pembangunan di sektor pendidikan desa ini telah dimulai sejak 1980-an dengan adanya pelaksanaan wajib pendidikan dasar. Lembaga pendidikan, seperti sekolah atau lembaga pendidikan vokasi, diselenggarakan di tiap kabupaten dengan sumber dana pajak daerah.
Pemerintah China menjaga betul pemerataan pendidikan agar di antara desa dan kota tidak ada jurang perbedaan. Salah satu caranya, misalnya dengan mendorong reformasi pendidikan kejuruan perdesaan, dan menerapkan sejumlah kebijakan pendidikan kejuruan perdesaan, termasuk program Prairie Fire, dan proyek Green Certificate bagi angkatan kerja perdesaan.
Dari ulasan buku ini terlihat betul upaya gigih China dalam meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan para petaninya, serta upayanya menjaga stabilitas dan keharmonisan pedesaan. China telah membuktikan bahwa pembangunan desa berperan besar terhadap pembangunan nasional negara. (Arief Nurrachman/Litbang Kompas)
Info Buku
Judul: ”Modernisasi Pertanian dan Pembangunan Perdesaan di Tiongkok”Penulis: Kong XiangzhiPenerbit: Pustaka Obor IndonesiaTahun Terbit: 2023Jumlah halaman: xxvi + 281halamanISBN: 978-623-6421-64-2