Refleksi Herwan Ng soal Pekerjaan, Tujuan Hidup, dan Mimpi
Herwan Ng, akuntan korporasi yang telah berkiprah lebih dari 20 tahun, menyajikan tulisan-tulisan hasil refleksinya. Refleksinya terkait dengan pekerjaan, tujuan hidup, dan menghidupi mimpi.
Judul: Misi: Lima Puluh!: Refleksi Setengah Abad
Penulis: Herwan Ng
Penerbit: Penerbit Buku Kompas
Tahun terbit: 2022
Jumlah halaman: viii+200 halaman
ISBN: 978-623-346-650-9
Hidup tidak selamanya dapat direncanakan. Banyak hal yang terjadi di luar dari rencana dan kendali manusia. Setidaknya prinsip ini yang menjadi pengingat Herwan Ng dalam menjalani setiap fase kehidupan.
Bagi banyak orang, usia 50 tahun mungkin menjadi momok mengerikan yang menandai akhir kiprah di kehidupan. Namun, usia 50 bisa menjadi panduan bagaimana seseorang menjalani hidup mereka selama ini. Herwan Ng menunjukkannya melalui kumpulan tulisan yang dirangkum dalam Misi: Lima Puluh!: Refleksi Setengah Abad (Penerbit Buku Kompas, 2022).
Herwan tidak hanya membuktikan bahwa ia bisa mewujudkan mimpi-mimpinya. Ia merefleksikan setiap proses belajar menuju pencapaiannya sambil terus menghidupi mimpi-mimpi yang secara optimistis dapat diraih. Setelah meniti tangga karier di PwC hingga menjadi CFO Rio Tinto Indonesia, Herwan bahkan menemukan misi baru, yakni turut berkontribusi dalam berbagai organisasi nirlaba. Herwan juga aktif membantu perkembangan beberapa perusahaan, baik itu perusahaan induk maupun rintisan.
Buku ini bermula dari tulisan-tulisannya yang ditulis di Linkedin. Publikasi ini juga diterbitkan sebagai penanda umurnya yang sudah menginjak 50 tahun. Meskipun sang penulis tidak mau menyebut buku ini sebagai biografi hidupnya, publikasi ini menunjukkan perjalanan hidup dan karier yang dilalui.
Kisah masa kecil yang dilalui di Pulau Belitung hingga merantau ke Jakarta untuk berkuliah dan bekerja sebagai seorang konsultan di firma akuntan hingga dikirim ke negeri Belanda selama 17 bulan ditulis dan dilengkapi ilustrasi visual yang menarik. Kisahnya masih berlanjut setelah kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan tambang terbesar kedua di dunia. Posisinya bahkan mencapai CFO atau direktur keuangan.
Namun, perubahan strategi bisnis mengharuskannya mundur.
Setelah mundur dari Rio Tinto, Herwan bergabung dengan perusahaan konsultan yang sedang merintis di Indonesia. Namun, pandemi Covid-19 terjadi yang mengakibatkan banyak perusahaan ambruk. Herwan pun kembali harus mundur dari posisinya. Namun, Herwan menemukan panggilan hidupnya yang lain, menjadi seorang profesional independen sambil terus melakukan aktivitas sosial.
Publikasi ini menyampaikan pemikiran Herwan setiap kali menghadapi sesuatu peristiwa dalam hidupnya. Hal yang terlihat kental dalam setiap tulisannya, antara lain semangatnya menjalani hidup, bekerja dengan luar biasa, hingga mencapai posisi puncak, tetapi tetap mampu bersenang-senang.
Herwan Ng membuat bucket list yang berisi daftar 50 hal yang sudah dilakukan olehnya selama 50 tahun kehidupannya di bagian akhir buku. Bucket list sebagian besar hal-hal luar biasa yang mungkin tidak semua orang berani atau berkesempatan untuk melakukannya, seperti bungee jumping atau mengikuti maraton di sejumlah negara.
Semangat Herwan Ng bahkan menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil dilakukan meski tidak lagi muda. Ia memulai hobi baru, yaitu berlari di usia 41 tahun. Banyak orang menyangsikan. Namun, Herwan Ng bisa mengatasi semuanya dengan belajar otodidak dari video, buku, internet, dan lainnya. Berawal dari pemula akhirnya mampu mengikuti berbagai perlombaan maraton di berbagai belahan dunia.
Selain hobi lari tersebut, beliau juga menikmati aktivitas mendaki gunung. Pengalamannya saat mendaki gunung mendorongnya menulis Mundur Selangkah, Maju Dua Langkah. Tulisan itu menceritakan pengalamannya mendaki Gunung Rinjani yang menemui medan berkerikil. Medan yang berat membuat para pendaki harus tergelincir mundur satu langkah sebelum bisa maju ke depan. Hal ini menjadi bahan refleksi dalam perjalanan karier yang tidak selalu mulus, tetapi sikap pantang menyerah bisa membawa ke tempat yang dituju.
Semangatnya untuk berkarya di bidang sosial dapat menjadi inspirasi bagi pembaca. Aktivitasnya di berbagai organisasi dan kegiatan sosial menjadi tempatnya membagikan ilmu dan hal lainnya bagi banyak orang.
Tulisan Herwan cukup ringan untuk dibaca dan dipahami. Refleksinya memberi perspektif lain dalam memandang pekerjaan, kehidupan, sekaligus mengajak pembaca menghidupi mimpi. (Litbang Kompas)