logo Kompas.id
BukuMenggapai Mimpi ke Machu...
Iklan

Menggapai Mimpi ke Machu Picchu

Cerita melegenda ”Kota yang Hilang” Machu Picchu menjadi magnet yang kuat bagi Riniwaty Makmur. Bahkan, perjalanan ke Machu Picchu menjadi sebuah mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan.

Oleh
Agustina Rizky Lupitasari
· 3 menit baca

Sebuah perjalanan dengan segala pengalaman di dalamnya memberi makna yang sangat personal. Bagi Riniwaty Makmur, perjalanannya selama 42 hari ke 14 kota di dunia merupakan sebuah perjalanan yang penuh makna. Seperti ungkapan para insan di industry kreatif, ”be a sponge…to absorb”, itulah yang selalu Rini terapkan dalam setiap perjalanannya.

JudulMengejar Machu Picchu dan Untaian di Antaranya
PenulisRiniwaty Makmur
PenerbitPenerbit Buku Kompas
Tahun terbit2021
Jumlah halamanvi+215 halaman
ISBN978-623-346-201-3

https://cdn-assetd.kompas.id/oYcV0ShBtEzpvM5QmcFF8TNVIAc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2FDSCF1713_1633601678.jpg
Kompas

Halaman muka buku berjudul Mengejar Machu Picchu dan Untaian di Antaranya.

Rini menceritakan perjalanan penuh makna ke 14 kota di dunia dalam buku berjudul Mengejar Machu Picchu dan Untaian di Antaranya (Penerbit Buku Kompas, 2021).

Penulis membagi kisah perjalanannya ke dalam 215 halaman setelah diunggah di akun media sosialnya. Bahasa media sosial tetap dipertahankan dalam buku ini sehingga membaca buku perjalanan penulis seperti sedang membaca unggahan cerita di media sosial.

Rini juga mencantumkan QR code yang dapat dipindai pada beberapa bagian buku. QR code menuntun pembaca untuk dapat melihat cuplikan video perjalanan penulis sehingga gambaran perjalanan menjadi sangat lengkap.

Machu Picchu menjadi menu utama yang disusun dalam rencana perjalanannya. Rini menarik garis di peta dari Machu Picchu kemudian membuat sebuah rangkaian kota yang akan disinggahi terlebih dahulu.

Tak jarang, Rini mengunjungi sebuah kota dengan tujuan untuk memecah waktu tempuh perjalanan. Seperti yang ia lakukan ketika hendak melanjutkan perjalanan dari Lisabon ke Peru. Ia memecah perjalanan panjang Lisabon-Peru dengan menambahkan Rio de Janeiro di tengahnya.

Barcelona menjadi kota yang pertama dijelajahi. Lalu berlanjut ke Madrid, kemudian Leon. Perjalanan ke kota-kota tersebut tak lepas dari kawasan peziarahan seperti biara di Montserrat, Basilica De La Sagrada Familia, gereja Santa Maria di Leon, serta tempat yang paling terkenal di kalangan peziarah dunia, Santiago de Compostela (SDC). Peziarahan ke SDC atau yang terkenal dengan Camino de Santiago/Camino Walk dijalani ratusan ribu orang tiap tahun, dengan beragam alasan, termasuk menenangkan diri, mencari jati diri, bahkan berefleksi.

Beranjak dari Spanyol, Rini melanjutkan perjalanannya ke Portugal, menyelipkan Brasil di antaranya sebelum berlanjut ke Peru, menuju menu utama perjalanannya, Machu Picchu.

Dalam perjalanannya menuju Machu Picchu, Rini lebih dulu singgah di kota Cusco, pangkalan para turis yang hendak ke Machu Picchu. Jaraknya 1 jam 20 menit dengan pesawat dari kota Lima, ibu kota Peru. Kota yang bahkan lebih tinggi dari Gunung Semeru di Indonesia ini membuatnya merasakan altitude sickness dengan gejala sakit kepala, tidak bisa tidur, serta gelisah. Seminggu di Cusco membuatnya rutin minum obat untuk meredakan kegelisahan berada di ketinggian. Namun, kondisi tersebut tidak membuatnya berhenti mengejar mimpi, yakni mencapai Machu Picchu.

Menapakkan kaki di Machu Picchu membuat Rini tak henti bersyukur. Situs bekas kota yang dibangun Kerajaan Inca ratusan tahun lalu membuat Rini terpesona.

Penulis mampu menyampaikan kisah menarik dari perjalanannya yang cukup panjang dengan apik. Pembaca disuguhi banyak gambar serta video yang membuat visualisasi kisah perjalanannya dapat dinikmati pembaca.

Selain itu, penulis juga tidak segan memberi saran yang dapat menjadi panduan bagi siapa saja yang hendak berkunjung ke negara-negara yang telah dijelajahinya. (LITBANG KOMPAS)

Editor:
santisimanjuntak
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000