logo Kompas.id
BukuKenangan Sang Wartawan Foto...
Iklan

Kenangan Sang Wartawan Foto Pertama ”Kompas”

Memoar Pat Hendranto dalam menjalankan profesi sebagai wartawan foto di harian ”Kompas” serta kebersamaan dengan koleganya diceritakan dalam buku ”Jejak Nostalgia: Jatuh Bangun Menjadi Wartawan”.

Oleh
Martinus Danang Pratama Wicaksana
· 3 menit baca

Menulis berita ibarat seperti seorang ibu yang tengah menyiapkan hidangan siap santap. Penikmat makanan hanya menikmati sajiannya tanpa perlu tahu repotnya memasak. Sama seperti pembaca berita tidak tahu bagaimana proses wartawan dalam mendapatkan berita.

Judul BukuJejak Nostalgia: Jatuh Bangun Menjadi Wartawan
PenulisPat Hendranto
Penerbit/Tahun terbitPenerbit Buku Kompas/2021
Jumlah halamanxii + 140 halaman
ISBN 978-623-346-183-2

https://cdn-assetd.kompas.id/F8UdbxlxvT_jCrwxhEpb9szi1vg=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2FP_20210831_131814_vHDR_On_1630478555.jpg
Kompas

Sampul wajah buku Jejak Nostalgia karya Pat Hendranto

Inilah curahan hati Pat Hendranto sebagai wartawan Kompas dari tahun 1967 hingga 2001. Nama aslinya adalah Patricius Hendranto. Namun, sejak di Kompas, Pak PK Ojong lebih sering memanggilnya Pat.

Sejak saat itu, teman-temannya memanggilnya Pat atau Hen. Ia wartawan foto pertama Kompas yang secara spontan ditunjuk Pak Jakob Oetama sehari setelah meliput jenazah Soe Hok Gie yang meninggal di Gunung Semeru tahun 1969.

Pengalaman selama bekerja di Kompas Pat ceritakan dalam bukunya yang berjudul Jejak Nostalgia: Jatuh Bangun Menjadi Wartawan (PBK, 2021). Buku ini hadir dalam format memoar perjalanan menjalankan profesi wartawan foto serta potret kebersamaan dengan para koleganya dalam membangun harian Kompas.

Pat tidak hanya lihai dalam memotret setiap peristiwa. Ia juga suka menulis cerita anak-anak. Tak mengherankan, ia pernah ditugaskan untuk mengasuh rubrik Ruang Anak di Kompas.

Rubrik tersebut tidak bertahan lama karena majalah Bobo kemudian diterbitkan oleh kelompok Kompas Gramedia. Namun, hobi Pat menulis cerita anak-anak tetap berlanjut. Beberapa cerita anak karyanya bahkan dimuat di majalah Bobo.

Buku ini terbagi dalam dua pembahasan, yakni cerita pengalaman Pat di dapur redaksi harian Kompas dan kisah-kisah di balik berita Pat selama liputan. Semua tulisan nostalgia Pat bercerita tentang sejumlah pribadi yang berkesan bagi Pat selama bekerja di Kompas. Hal inilah yang membuat tulisan-tulisan Pat dalam buku ini layaknya narasi sebuah cerita-cerita pendek.

Salah satu pengalaman menarik dalam buku ini dikisahkan Pat. Pengalaman tersebut yang menuntutnya untuk mampu menjadi wartawan jujur dan bersih.

Pada 1967, ketika Pat baru bekerja sekitar tiga bulan di Kompas, ia diajak oleh rekan media lain untuk meliput di Taman Hiburan Lokasari, di kawasan Mangga Besar. Ketika selesai menyaksikan acara hiburan tersebut, tiba-tiba semua wartawan diberikan amplop yang berisi uang oleh panitia, termasuk Pat.

Pat kebingungan karena menerima amplop tersebut. Maka, pada esok harinya, ia menemui PK Ojong dan menyerahkan amplop tersebut.

PK Ojong menerima amplop itu dan berpesan kepada Pat untuk jangan pernah sekali-kali menerima amplop semacam itu lagi. Jika ada wartawan Kompas yang terbukti menerima suap, si wartawan akan langsung dipecat. Tidak disangka, praktik tersebut ternyata merupakan penyuapan kepada wartawan agar berita bisa dimuat.

Kejadian itu membuat Pat semakin berani untuk menolak pemberian amplop. Bahkan ada suatu pengalaman ketika Pat meliput, dirinya diberi kotak kecil yang di dalamnya berisi uang Rp 50.000, yang saat ini setara dengan Rp 500.000.

Pat kemudian mengambil uang tersebut dan mengembalikannya kepada panitia. Ia hanya mengantongi kotak kecil wadah uang tersebut sebagai suvenir yang dibawa pulang.

Cerita Pat tentang pemberian amplop merupakan sedikit dari pengalaman jatuh bangun Pat sebagai wartawan Kompas. Begitu tepat apa yang ditulis St Sularto dalam kata pengantar buku ini, bahwa cerita-cerita dari Pat merupakan bagian dari sekolah kehidupan Kompas. Pat tidak hanya bekerja untuk membesarkan nama Kompas, tetapi juga memaknai kehidupan pribadinya. (Litbang Kompas)

Editor:
santisimanjuntak
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000