logo Kompas.id
BukuSesat Pikir akibat Manipulasi ...
Iklan

Sesat Pikir akibat Manipulasi Statistik

Darrell Huff menjelaskan berbagai langkah yang memungkinkan munculnya kesimpulan sesat akibat manipulasi berbasis statistik.

Oleh
Desi Permatasari
· 3 menit baca

JudulBerbohong dengan Statistik
PenulisDarrel Huff
PenerbitKepustakaan Populer Gramedia
Tahun terbit2021
Jumlah HalamanXiii + 152 halaman

Statistik merupakan seni sekaligus ilmu pengetahuan dengan dasar matematis. Para ahli statistik memakai statistik sebagai suatu cara yang untuk menjelaskan suatu fenomena.

Namun, sebagian pihak menggunakan statistik demi kepentingan pribadi atau kelompoknya. Angka-angka statistik dimanfaatkan demi sensasi dan kekacauan yang hiperbola. Statistik juga sering digunakan untuk membuat fakta terlihat berbeda dengan tujuan untuk mengelabui.

https://cdn-assetd.kompas.id/cue-8aXipW7v2jEvCq3ZSj8KQT4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2FWhatsApp-Image-2021-08-12-at-12.15.37-PM-1_1628842134.jpeg
Kompas

Sampul buku Berbohong dengan Statistik oleh Darrel Huff.

Kiat memanipulasi data statistik diurai dalam buku berjudul Berbohong dengan Statistik (Kepustakaan Populer Gramedia, 2021) oleh Darrell Huff dan Irving Geis. Buku ini hasil terjemahan dari How to Lie with Statistics, yang terbit pertama kali pada 1954 dan direvisi pada 1973, kemudian dicetak ulang dalam bahasa Indonesia tahun 2002 dan selanjutnya 2021.

Delapan bab dari buku Darrell Huff menjelaskan berbagai langkah yang memungkinkan munculnya kesimpulan sesat akibat manipulasi berbasis statistik seperti pemilihan sampel yang tidak memadai, sampel yang sejak awal bias, grafik yang sensasional, dan lainnya. Contoh-contoh yang ada pada buku setebal 152 halaman ini sebagian berasal dari berbagai surat kabar atau majalah di Amerika terbitan sebelum 1954 hingga 1973.

Darrel memberi contoh kesimpulan penelitian yang menurut dia mangelabui, yakni ”Rata-rata orang Amerika menggosok gigi 1,02 kali sehari”. Pertanyaan yang muncul kemudian bagaimanakah seseorang bisa mengetahui hal tersebut? Apakah orang Amerika akan jujur bahwa mereka tidak menggosok gigi secara teratur? Dari hasil penelitian tersebut Darrell menjelaskan bahwa kecenderungan sampel yang sering kali bias ke arah tertentu sebenarnya sudah menipu proses jajak pendapat dengan sendirinya.

Contoh lain ada pada bab kedua ”Pendapatan rata-rata di daerah ini hanya 30 juta rupiah dalam setahun”. Pada bagian ini, angka rata-rata yang disebutkan dalam survei maupun jajak pendapat adalah alat yang digunakan untuk penipuan statistika. Penipuan dapat dibuktikan jika signifikansinya tidak disebutkan dengan jelas.

Rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang paling sering muncul atau paling banyak muncul (modus) sebagai standar statistik terkomputasi sering kali menjadi salah satu cara untuk manipulasi statistik. Manipulasi sering kali dilakukan dengan cara membesarkan keadaan sebenarnya menggunakan nilai rata-rata.

Penulis yang merupakan lulusan pendidikan jurnalistik dan sosiologi di University of Lowa mengemukakan terdapat lima pertanyaan sederhana untuk mendeteksi kebohongan pada statistik, yakni siapakah yang mengatakan demikian, bagaimana ia tahu, apakah yang kurang, apakah seseorang mengubah pokok persoalannya, dan masuk akalkah kesimpulan tersebut?

Selain menunjukkan dengan gamblang bentuk-bentuk manipulasi menggunakan statistik yang menimbulkan sesat pikir, buku ini juga mendorong pembacanya untuk kritis dalam melihat kesimpulan yang dibungkus dengan statistik. (LITBANG KOMPAS)

Editor:
santisimanjuntak
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000