Gagasan Bill Gates Menghadapi Bencana akibat Perubahan Iklim
Bill Gates menerbitkan sebuah buku dengan topik yang mendesak, yaitu menghindari bencana akibat perubahan iklim. Isinya memuat ide-ide dirinya untuk mentransformasi sumber energi terbarukan rendah karbon.
Oleh
Arief Nurrachman
·5 menit baca
Sebagai seorang ahli teknologi, Bill Gates selalu berpikir jauh ke depan. Keyakinan diri ditambah kejelian dalam mengkalkulasi suatu hal membuat dirinya dianggap mampu memproyeksikan masa depan. Contohnya tentang terjadinya integrasi bisnis dan ekonomi yang saat ini menjadi kenyataan. Hal ini pernah dia tulis dalam buku Business @ the Speed of Thought: Succeeding in the Digital Economy pada tahun 1999.
Tahun 2015, Gates juga telah memprediksi kesiapan dunia menghadapi ancaman pandemi penyakit mematikan dalam acara Ted Talks. Empat tahun setelahnya muncul pandemi virus Covid-19.
Lagi-lagi prediksi Gates benar-benar terjadi. Ketepatan prediksi pendiri Microsoft ini hadir karena perspektif jangka panjang yang dimilikinya. Perspektif jangka panjang tersebut didukung oleh tim ahli yang dibentuk dan bekerja secara serius.
Awal tahun 2021, Gates kembali hadir lewat publikasi tentang mendesaknya upaya mengurangi emisi karbon demi terhindar dari bencana perubahan iklim beberapa dekade mendatang. Beberapa gagasan terkait pencegahan perubahan iklim tersebut diurai dalam buku berjudul How to Avoid a Climate Disaster: Solusi yang Kita Miliki dan Terobosan yang Kita Perlukan (Gramedia Pustaka Utama, 2021).
Buku yang memiliki 251 halaman ini diawali dengan fakta saat ini suhu bumi semakin menghangat. Gates menunjukkan sebanyak 51 miliar ton emisi karbon dilepaskan ke atmosfer setiap tahun.
Potensi Bencana
Emisi karbon membuat efek rumah kaca yang menjebak panas matahari. Akibatnya, suhu permukaan rata-rata bumi naik. Tren kenaikan emisi gas rumah kaca ini telah meningkat secara signifikan sejak tahun 1850-an karena aktivitas manusia seperti membakar bahan bakar fosil.
Apabila tidak dihentikan, maka dalam beberapa tahun ke depan kenaikannya berkisar sekitar 1 sampai 1,5 derajat celcius. Kenaikan sebesar 1 derajat saja suhu bumi dapat menyebabkan bencana pararel yang mengerikan tidak saja
Bencana alam seperti banjir, longsor, angin topan, kekeringan, kebakaran hutan, dan naiknya permukaan air laut, tapi juga dampak sosial yang dihasilkan bencana seperti kelangkaan pangan, kelaparan, punahnya spesies hewan dan tumbuhan, hingga muncul penyakit baru.
Emisi Nol Karbon
Gates membuat perhitungan untuk menghilangkan 51 miliar ton gas rumah kaca tadi dan mencapai emisi nol karbon pada tahun 2050. Hal ini sesuai dengan isi Perjanjian Paris 2015 yaitu untuk menahan laju kenaikan suhu antara 1,5 ° C dan 2 ° C pada tahun 2050. Gates mengakui bukanlah hal yang mudah mencapai kondisi sesuai isi Perjanjian Paris tahun 2015. Namun, Gates yakin lewat terobosan sains dan teknologi serta dorongan untuk membuat kebijakan publik ke arah transisi, kondisi ideal yang diharapkan pada tahun 2050 akan tercapai.
Pertama, Gates menganalisa sektor-sektor yang turut menyumbangkan 51 miliar ton gas karbon. Setidaknya ada 5 sektor yang menjadi penyumbang tetap karbon mulai dari terbesar hingga terkecil yaitu industri semen (31%), mencolokkan listrik (27%), pertanian dan peternakan (19%), pesawat terbang (16%), dan AC (7%). Selanjutnya, Gates menghitung daya listrik yang dikonsumsi serta kebutuhan energi yang dihasilkan dalam produksi listrik tersebut. Gates membandingkan sumber energi angin, matahari, air, hingga nuklir. Selanjutnya, Gates menghitung biaya yang diinvestasikan untuk menghasilkan energi hijau. Ternyata, biaya energi hijau jauh lebih mahal dalam dibandingkan energi fosil.
Mahalnya biaya yang diinvestasikan ini menurut Gates menjadi penghambat proses transisi, bahkan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan China sekalipun. Misalnya di Amerika Serikat, biaya produksi listrik rendah karbon sudah mulai dimasukkan dalam perhitungan biaya riil penggunaan listrik konsumen. Namun jumlahnya masih terlalu rendah. Tiap rumah rata-rata dikenakan biaya sekitar 18 dolar per bulan.
Kendati cenderung mahal Gates berupaya tetap mendorong inovasi dalam penggunaan sumber energi alam seperti matahari dan angin untuk mengurangi karbonisasi listrik. Gates menilai matahari dan angin menjadi sumber energi utama pengganti fosil di masa mendatang. Selain itu, penggunaan energi nuklir skala kecil juga dipandang menjanjikan. Proyeksi inilah yang membuat Gates pada tahun 2008 berinvestasi pada pengembangan energi nuklir melalui perusahan yang dia dirikan yaitu TerraPower LLC. TerraPower LLC adalah perusahaan inovasi nuklir yang didedikasikan untuk mengembangkan reaktor nuklir canggih yang akan menyediakan energi bebas karbon hingga miliaran.
Kebijakan Publik
Bagi Gates inovasi saja tidak cukup apabila tidak diiringi dengan perubahan kebijakan publik. Gates menyoroti proses manufaktur produk yang berlangsung hingga kini sangat ditentukan oleh pemangku kebijakan dan pasar. Gates mengajukan gagasan bagaimana jika pemerintah menggunakan kebijakan publik untuk menciptakan permintaan akan produk bersih. Misalnya, dalam penjualan semen atau baja, pemerintah mengeluarkan persyaratan yang mengatur lewat hukum yang berlaku agar semen yang dijual rendah karbon. Biaya produksi yang mahal dapat diantisipasi dengan cara pemberian insentif bagi produsen. Di sisi konsumen pun, permintaan diatur serta diedukasi agar mereka membeli produk yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Selain manufaktur, produksi pangan global yang tidak berkelanjutan ternyata juga turut menambah ancaman perubahan iklim. Meningkatnya populasi akan turut meningkatkan kebutuhan pangan. Sementara, produksi pertanian mayoritas menggunakan pupuk nitrogen terbukti meningkatkan konsentrasi N2O di atmosfer. Belum lagi gas metana yang dihasilkan dari peternakan.
Tidak hanya menyoroti masalah pangan, Gates juga mendorong alternatif moda transportasi. Dia mendorong transportasi alternatif seperti bersepeda, atau transisi ke kendaraan listrik dan bahan bakar alternatif.
Selain itu, manusia harus mulai untuk berdaptasi dengan kondisi bumi yang menghangat. Sebab, betapa pun upaya yang dilakukan manusia untuk mengurangi perubahan iklim, status 0 derajat sangalah sulit dicapai. Gates memproyeksikan naiknya muka air laut akan mengancam kelangsungan air bersih. Sehingga, Gates merekomendasikan pengembangan teknologi mengambil air dari udara.
Namun, dari semua gagasan yang diajukan sang Filantropis dalam buku ini, pesan penting yang hendak disampaikan adalah mulailah langkah dari diri sendiri. Seperti yang sudah dilakukannya dengan mengkonsumsi daging sintesis. (Litbang Kompas)