Keberadaan jaringan kereta api yang dirintis kolonial Belanda kini dilanjutkan PT KAI pengembangannya. Pemerintah terus membangun jalur kereta api baru dan tidak terbatas di Pulau Jawa.
Oleh
MARTINUS DANANG
·2 menit baca
Pembangunan rel kereta api Indonesia di mulai pada tahun 1864. Rute yang dibangun selama sepuluh tahun dari 17 Maret 1864-1 Januari 1873 ini menghubungkan wilayah Semarang melewati Solo dan berakhir di Yogyakarta. Inilah cikal-bakal pengembangan jalur kereta besi lainnya di Jawa.
Adalah W Poolman, pengusaha perkebunan asal Belanda, yang memelopori kehadiran kereta api di Indonesia. Meskipun harus menembus banyak rintangan baik secara politik maupun ekonomi, ia meyakini keberadaan kereta api di tanah Jawa memberikan keuntungan besar seiring tingginya mobilitas.
Kisah di balik sejarah kereta api Indonesia ini dinarasikan Josef Osdar berdasarkan pengalaman perjalanannya bersama pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) sepanjang tahun 2017-2019. Osdar membagikan cerita ketika melewati jalur kereta api pertama ini dan melintasi lebih dari 500 stasiun besar maupun kecil dalam Melintasi Seribu Stasiun (Penerbit Buku Kompas, 2020).
Lewat buku setebal 132 halaman, Osdar merangkai sepuluh laporan perjalanannya dari sudut sejarah pembangunan jalur dan persaingan bisnis perusahaan kereta api di era Hindia Belanda berkuasa. Dalam penuturannya, Osdar menceritakan stasiun-stasiun yang disinggahinya.
Salah satu kisah stasiun yang dibagikan Osdar adalah sejarah Stasiun Gundih yang terletak di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar mengenal nama Gundih dari kata ’gundhik’ atau ’perempuan simpanan’ pada masa kolonial, meskipun kebenarannya perlu diteliti lebih lanjut. Tidak jauh dari bangunan berusia 155 tahun itu terselip kisah tragis dari kaum wanita Grobogan yang menjadi jugun ianfu atau perempuan penghibur masa pedudukan Jepang.
Kesuksesan Poolman membangun jaringan kereta api berlanjut dengan mendirikan perusahaan Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij pada tahun 1863. Keberhasilan tersebut menginspirasi 13 perusahaan swasta maupun negara mengupayakan jalur kereta sendiri untuk mengangkut penumpang maupun hasil bumi. Mereka pun bersaing membangun jalur-jalur kereta beserta dengan gedung stasiunnya yang megah.
Keberadaan jaringan kereta api yang dirintis kolonial Belanda dilanjutkan PT KAI sebagai pengelola tunggal angkutan berbasis rel ini. Pemerintah Indonesia mengembangkan pembangunan jalur kereta api baru dan tidak terbatas di Pulau Jawa untuk menjangkau wilayah terpencil, termasuk kawasan perbatasan negara. (MARTINUS DANANG/LITBANG KOMPAS).