Buku yang belum lama diterbitkan dan ditulis sendiri oleh Chappy Hakim ini dalam rangka memperingati lima tahun berdirinya grup band yang dipimpin Kepala Staf TNI Angkatan Udara 2002-2005 itu.
Oleh
ARIF NURRACHMAN
·2 menit baca
Suatu waktu, Fatzi Anzani, putra Marsekal (Purn) Chappy Hakim, ditanya oleh temannya tentang kegiatan ayahnya setelah pensiun dari militer. Dia pun menjawab, kini ayahnya gemar bermain musik setiap Rabu malam di Qi Lounge Hotel Sultan, Jakarta.
Menurut Fatzi, terdapat sisi musikal pada diri ayahnya, di luar keahliannya dalam bidang kedirgantaraan. Sekelumit cerita tersebut menjadi bagian dari buku Band The Playsets di Tengah Blantika Musik Indonesia (Penerbit Buku Kompas, 2021).
Buku yang belum lama diterbitkan dan ditulis sendiri oleh Chappy Hakim ini dalam rangka memperingati lima tahun berdirinya grup band yang dipimpin Kepala Staf TNI Angkatan Udara 2002-2005 itu.
Pada bagian awal buku diceritakan hobi bernyanyi Chappy sejak kanak-kanak yang dipengaruhi kegemaran bernyanyi kedua orangtuanya. Kepercayaan dirinya untuk tampil tumbuh ketika dirinya dinominasikan mengikuti lomba menyanyi antarsekolah dasar di Jakarta.
Sejak itu, timbullah hasratnya untuk ngeband. Impiannya terwujud sewaktu Chappy masuk Akademi Angkatan Udara (AAU) dengan bergabung di Band Karbol. Di sanalah, Chappy belajar memainkan alat musik saksofon dan membawa dirinya tampil di berbagai acara musik. Bahkan, kepiawaiannya ini digunakan Chappy sebagai bagian dari diplomasi ketika menjabat sebagai KSAU.
Memasuki masa pensiun, keinginan untuk manggung secara teratur menjadi alasan Chappy untuk membentuk sebuah grup band. Bersama beberapa teman musisi, dibentuklah band The Milky Way, yang tampil di Airman Hotel Sultan setiap Senin malam.
Pada tahun 2015, nama band berganti menjadi The Playsets dan pindah tampil di Qi Lounge. Penamaan Playset diambil dari kata bahasa Jawa kepleset, tergelincir. Ini untuk menggambarkan keunikannya membawakan lagu-lagu yang diramu secara ”suka-suka”, hingga kadang tak terduga dan membuat pendengarnya terpeleset.
Band yang menerima anugerah Muri Award sebagai the one and only band founded by a four star general and still active in performing ini didukung keterampilan bermain musik para personelnya, yang rata-rata sudah senior. Masing-masing sangat berpengalaman bermusik, baik di dalam maupun di luar negeri.
Mereka adalah Djoko Pratomo (saksofon, flute, trompet), Endro Lelono (bas), Estanus Octavianus Louis (saksofon, vokal, bas), Finggo Daniel David van Leun (gitar), Permas Alamsyah (drum), Roy Wuysang (gitar), dan Tengku Syed Nadjib Osman (kibor). Chappy sendiri, selain mengisi formasi saksofon, juga berperan sebagai vokalis dan gitaris. (LITBANG KOMPAS)