Buku kumpulan kesaksian sejumlah kalangan bagi sosok Gunawan Wiradi ini sebentuk penghargaan atas dedikasi dan perjuangan tak kenal lelah Wiradi sepanjang hidupnya dalam gerakan Reforma Agraria.
Oleh
YOHANES KSRISNAWAN
·2 menit baca
Para akademisi, peneliti, dan aktivis pejuang agraria niscaya mengenal sosok Gunawan Wiradi, sekurangnya pemikiran-pemikirannya tentang reforma agraria. Buku-buku karya Wiradi, seperti Reforma Agraria: Perjalanan yang Belum Berakhir, Metodologi Studi Agraria, Etika Penulisan Karya Ilmiah, dan banyak lagi kerap menjadi referensi studi agraria. Tidak ada pula yang menyangsikan kedalaman dan keluasan ilmu Wiradi.
Wiradi sungguh seorang mahaguru, yang menjadi sumur bagi siapa saja yang ingin studi tentang reforma agraria. Hingga akhir hayat ia tetap setia menjadi pendamping para intelektual pejuang reforma agraria.
Buku Setia Pada Sumber: Kesaksian tentang Sosok dan Keteladanan Gunawan Wiradi (2021) yang diterbitkan bersama sejumlah NGO (Pusat Studi Agraria IPB, Konsorsium Pembaruan Agraria, Sajogyo Institute, Yayasan Bina Desa, Yayasan Akatiga, Dewan Pengurus Pusat Serikat Petani Indonesia, dan Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam) mengungkap jejak-jejak Wiradi dalam perjuangan reforma agraria.
Lebih dari 90 nama intelektual menulis kesaksian pribadi mereka atas sosok Gunawan Wiradi yang menjadi sumber inspirasi dan memberi warisan pemikiran serta pandangan politiknya. Wiradi selalu mengingatkan, apabila bertindak hendaknya mengacu pada gagasan para pendiri bangsa; khususnya Soekarno dan Hatta. Wiradi juga menekankan pentingnya memahami Pasal 33 UUD 1945 yang asli (terdapat 3 ayat), yang mengutamakan ”asas kekeluargaan” dalam segala aktivitas pengelolaan bernegara.
Gunawan Wiradi mewanti-wanti agar jangan sekali-kali melupakan sejarah. Walaupun terjadi perubahan zaman, politik atau kebijakan, tetap berpegang teguh pada prinsip dan cita-cita proklamasi 1945. Setia pada ”Sumber”. Itu sebab menjelang akhir hidupnya, Wiradi sering melontarkan satu pepatah Belanda yang berbunyi ”dengan mengalir ke lautan, sungai itu setia pada sumbernya” (hlm xv-xvi).
Buku kumpulan kesaksian setebal 251 halaman ini terbagi dalam tiga bagian. Bagian pertama menyajikan dua tulisan Wiradi yang mengungkapkan pokok-pokok pemikiran dan pandangan politiknya. Bagian kedua berisi kesaksian dari orang-orang yang paling dekat dan intim dengan Wiradi, yaitu keluarga.
Bagian ketiga merupakan kompilasi tulisan kesaksian para sahabat, kolega, dan murid yang tersebar di berbagai pelosok Tanah Air dalam berbagai kancah perjuangan. Termasuk sejumlah kolega perjuangan Wiradi di tingkat internasional. Semua melepas kepergian Gunawan Wiradi kembali ke ”sumber”, ke samudera keabadian. (Yohanes Krisnawan)