Buku yang didasarkan penelitian sejarah ini mengungkap kisah tiga maestro terkemuka dan komunitas seniman tradisonal Jawa di kampung Kemlayan, Surakarta, Jawa Tengah.
Oleh
YOHANES KRISNAWAN
·2 menit baca
Kemlayan adalah nama sebuah kampung di tengah kota Surakarta, tidak jauh dari Pura Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan Surakarta. Meskipun hanya sebuah kampung kecil tua dengan lorong sempit, Kemlayan merupakan tempat tinggal komunitas seniman tradisional. Di kampung ini lahir tiga maestro yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kesenian tradisional.
Ketiga maestro tersebut adalah Sardono W Kusumo (maestro seni tari), Mlayawidada (empu karawitan gaya Surakarta), dan S Ngaliman Tjondropangrawit (maestro tari tradisional gaya Surakarta).
Mereka telah menorehkan tinta emas dalam komunitas abdi dalem seniman istana Kasunanan karena memengaruhi proses kreatif mereka.
Heri Priyatmoko, yang saat ini menjadi dosen sejarah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, tertarik melakukan studi sejarah tentang kampung Kemlayan dan proses kreatif berkesenian ketiga maestronya, dalam rangka penyusunan tesis pascasarjana Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Buku karya Heri Priyatmoko yang berjudul Satu Kampung Tiga Maestro: Biografi Sardono W Kusuma, Mlayawidada, dan S Ngaliman, yang diterbitkan penerbit Bukukatta bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Desember, 2020) ini, dilandasi hasil studinya selama beberapa tahun.
Buku yang ketebalannya 264 halaman ini terbagi dalam lima bab, yang mengulas beberapa tema. Selain mengungkap ekologi budaya Kemlayan, juga biografi dan proses kreatif tiga maestro dalam memengaruhi dunia pendidikan seni di Indonesia, khususnya kesenian tradisional Jawa.
Buku yang merupakan hasil riset mendalam ini merupakan upaya Heri Priyatmoko dalam mengangkat peran Kemlayan dalam dunia seni agar tak hilang tanpa bekas dari panggung sejarah Jawa. Pendokumentasian ini dirasakan mendesak tidak hanya untuk mengisi kekosongan narasi sejarah para maestro seni, tetapi juga menyuguhkan sosok panutan yang konsisten menggeluti dan memopulerkan seni Indonesia di pentas internasional.