logo Kompas.id
Bebas AksesTawarkan Terobosan Agribisnis,...
Iklan

Tawarkan Terobosan Agribisnis, Tim dari ITB dan UI Jadi Pemenang PKT-GAMA Business Case Competition 2023

Tim LETSGO dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Tim BUZZER BEATER yang mewakili Universitas Indonesia (UI) menjadi pemenang dari PKT GAMA Business Case Competition (BCC) 2023.

Oleh
RYO/ *
· 4 menit baca
Tim LETSGO dari Institut Teknologi Bandung berhasil meraih juara pertama pada kategori S1 dalam ajang kompetisi Business Case Challenge (BBC) 2023, Sabtu (26/1/2023) di Kampus UGM Yogyakarta.
ARSIP PKT

Tim LETSGO dari Institut Teknologi Bandung berhasil meraih juara pertama pada kategori S1 dalam ajang kompetisi Business Case Challenge (BBC) 2023, Sabtu (26/1/2023) di Kampus UGM Yogyakarta.

JAKARTA, KOMPAS -- Tim LETSGO dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Tim BUZZER BEATER yang mewakili Universitas Indonesia (UI) menjadi pemenang dari PKT GAMA Business Case Competition (BCC) 2023. Kompetisi ini digelar oleh Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) yang bersinergi dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM).

Babak final telah digelar, Sabtu (26/1/2023) di Kampus UGM Yogyakarta. Tim LETSGO menjadi pemenang kategori S1 sedangkan tim BUZZER BEATER memenangi kategori S2. Tiap kategori diikuti oleh lima tim yang lolos dari babak pertama pada Sabtu (29/7/2023) di Kampus UGM Jakarta.

Secara keseluruhan, kompetisi ini diikuti oleh 249 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Sebanyak 183 tim berasal dari strata S1, dan 66 tim dari strata S2. Setelah melalui beberapa tahap seleksi yang kompetitif, peserta di babak final ini kembali diuji kemampuannya untuk berpikir kritis dalam memetakan isu-isu keberlanjutan terkini di bidang agrobisnis.

Isu-isu dan persoalan tersebut kemudian dianalisa secara sistematis oleh para peserta dengan tidak hanya berorientasi pada pencapaian target produksi dan distribusi semata, tetapi juga turut memperhitungkan faktor keberlanjutan lingkungan hidup melalui penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

https://cdn-assetd.kompas.id/lEgEDMz_rI4LyrNeXQREsxYlgmM=/1024x1571/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F12%2F02%2F3ccb29c7-cd3f-40c8-a503-b3d47bb54b50_jpg.jpg

“Kami ingin agar kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan hidup tertanam sejak dini di kalangan calon-calon pemimpin industri masa depan ini. Semuanya kembali lagi pada tujuan dari eksistensi industri itu sendiri, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,” kata SEVP Business Support PT Pupuk Kalimantan Timur, Meizar Effendi. Senin (28/8/2023) dalam rilis yang diterima harian Kompas.

Ditambahkan Meizar, untuk mencapai kesejahteraan bersama, tidak hanya profit yang harus diperhatikan tetapi juga bagaimana di dalam proses-proses tersebut selain mampu mendapatkan profit namun tetap berdampak baik bagi lingkungan sekitarnya. “Untuk itulah melalui ajang BCC ini, PKT mendorong generasi muda menyelaraskan ide bahwa selalu ada jalan untuk mencapai target industri tanpa harus mengorbankan kelestarian lingkungan,” ujar Meizar.

Untuk mencapai kesejahteraan bersama, tidak hanya profit yang harus diperhatikan.

Penerapan inovasi MIGUNANI merupakan ide dari tim LETSGO. Inovasi dimulai dengan menjamin sumber energi hijau melalui pembakaran limbah yang mampu menjadi energi terbarukan. Hingga inovasi menciptakan sistem digitalisasi Biomass Trade-In System yang berfokus pada penguatan pasokan biomassa nasional, serta melakukan pemantauan dan pencatatan digital yang mampu menghubungkan PKT, distributor, dan petani dalam satu sistem yang terintegrasi (blockchain integration).

Iklan

Inovasi MIGUNANI sendiri dikatakan dapat membantu mengurangi ESG risk rating hingga di bawah 21,3 (rendah).

https://cdn-assetd.kompas.id/kZ7GDNq3I6txW3d-fReUhS0pdA4=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F18%2F06f81574-5977-46b9-b5b3-ad1ca2ef0065_jpg.jpg

Sementara itu, tim BUZZER BEATER memaparkan inovasi dalam menyusun strategi investasi ESG yang tepat sasaran sebagai solusi untuk menciptakan ESG premium dalam rangka optimalisasi evaluasi.

Inovasi yang dihadirkan adalah program PERINTIS yang merupakan program pertanian presisi terintegrasi yang telah dikembangkan oleh PKT yaitu MAKMUR untuk semakin optimal dalam memberdayakan para petani melalui penggunaan sistem digitalisasi yaitu Agro Plus.

Sistem ini mampu mengedukasi petani terkait dosis penggunaan pupuk yang tepat dan seimbang. Kemudian, dalam sistem yang sama, para petani juga dapat menjual hasil panennya kepada PKT sehingga PKT dapat memberikan insentif kepada para petani yang berhasil menjalankan pertanian yang berkelanjutan.

Sebagai salah satu juri di babak final BCC ini, Edwin Hidayat Abdullah, Ketua Bidang Kerja Sama PP KAFEGAMA mengapresiasi inovasi yang ditampilkan dalam kompetisi ini. “Saya sangat bangga melihat antusiasme generasi muda dalam mendorong inovasi secara terus menerus. Semuanya sudah paham akan urgensi penerapan pola pikir yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan hidup, terkhususnya pada sektor agrobisnis,” ujarnya.

Meizar Effendi, SEVP Business Support PKT (kiri) menyerahkan apresiasi juara pertama pada kategori S2 di ajang BCC 2023 secara simbolik kepada Tim BUZZER BEATER yang merupakan perwakilan dari Universitas Indonesia, Sabtu (26/1/2023) di Kampus UGM Yogyakarta.
ARSIP PKT

Meizar Effendi, SEVP Business Support PKT (kiri) menyerahkan apresiasi juara pertama pada kategori S2 di ajang BCC 2023 secara simbolik kepada Tim BUZZER BEATER yang merupakan perwakilan dari Universitas Indonesia, Sabtu (26/1/2023) di Kampus UGM Yogyakarta.

Menurut Edwin, di masa mendatang, kompetisi seperti BCC ini idealnya menjadi inspirasi sekaligus penjaring talenta-talenta muda Indonesia. “Karena dengan pengembangan talenta muda yang optimal, akan tumbuh kesempatan yang baik bagi peningkatan nilai ekonomi dan sosial, menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Edwin.

PKT GAMA Business Case Competition (BCC) 2023 merupakan yang kedua kalinya sejak BCC pertama di tahun 2022 lalu. Dengan tema Agribusiness Sustainability through ESG Development, ajang ini menargetkan mahasiswa S1 dan S2 dari berbagai universitas di seluruh Indonesia untuk menerapkan wawasan yang telah diperoleh di bangku akademik dalam persoalan dunia nyata sektor agribisnis.

“Pengalaman mengikuti kompetisi ini, disamping memperdalam wawasan mereka, juga berperan sebagai pembuka potensi. Dari tantangan yang disajikan, setiap peserta mengusahakan yang terbaik untuk menemukan solusi-solusi yang paling efektif dan efisien,” ujar Meizar.

Ditambahkan Meizar, “dalam proses berpikir inilah, mereka secara tidak langsung sudah membentuk pola pikir kritis yang pengaplikasiannya tidak hanya terpaut untuk bidang tertentu saja, melainkan dapat dengan luas diterapkan pada sektor-sektor vital nasional lainnya, tentu dengan tetap mengedepankan proses penerapan ESG”.

“PKT sebagai produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara, juga sangat bangga karena kami bisa mengakomodir talenta-talenta muda yang inovatif untuk bisa mendukung upaya kami sebagai penyokong industri pertanian nasional,” kata Meizar.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000