logo Kompas.id
Bebas AksesKesan Positif dari Run The...
Iklan

Kesan Positif dari Run The City

Walau menghadapi tantangan kepadatan lalu lintas, kegiatan lari di Jakarta ternyata bisa berjalan lancar kalau disiapkan dengan matang. Itu terlihat dalam Run The City, ajang pemanasan LPS Monas Half Marathon.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
· 5 menit baca
Peserta memasuki garis finis ajang Run The City di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Run The City menjadi ajang pemanasan bagi pelari untuk menyambut LPS Monas Half Marathon, Minggu, 2 Juli 2023.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Peserta memasuki garis finis ajang Run The City di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Run The City menjadi ajang pemanasan bagi pelari untuk menyambut LPS Monas Half Marathon, Minggu, 2 Juli 2023.

JAKARTA, KOMPAS – Sebagai ajang pemanasan menuju Lembaga Penjamin Simpanan Monas Half Marathon, kegiatan lari gembira 5K bertajuk Run The City mendapatkan kesan positif dari sejumlah peserta. Ajang itu dianggap langkah positif untuk menggelar perlombaan lari yang aman dan nyaman di Jakarta, yang selama ini memiliki tantangan utama dalam berbagi jalan dengan pengguna umum.

Kegiatan Run The City mengambil titik start dan finis di Hutan Kota Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Rutenya memutari kawasan tersebut, start dari Hutan Kota, keluar ke Jalan Jenderal Sudirman, berbelok ke Jalan Gatot Subroto, Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Asia Afrika, dan kembali ke Jalan Jenderal Sudirman sebelum finis di Hutan Kota.

Sekitar 2.000 orang mengikuti kegiatan yang dimulai pukul 06.00 dan berakhir sekitar pukul 08.00 tersebut. Pesertanya beragam, mulai dari individu, keluarga, hingga komunitas. Ada peserta suami-istri yang membawa anak dengan kereta bayi. Ada pula peserta yang memakai sejumlah kostum unik, seperti kebaya dan rok, kostum kreasi dari benda-benda daur ulang lengkap dengan hiasan kepala, dan setelan badut dinosaurus.

Baca juga: LPS Monas HM Merintis Jalan sebagai Ikon Baru Lari Jakarta

Untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan peserta, sepanjang rute selebar 2-3 meter itu dibatasi tanda kerucut oranye. Selain itu, ada sejumlah marshal yang berdiri dan berkeliling menggunakan sepeda untuk berjaga serta menunjukkan arah. Panitia pun menyiapkan petugas medis yang menunggu di tenda di lokasi finis dan petugas medis yang berkeliling menggunakan ambulans serta menyediakan stasiun air minum di Km 2,1,

Pemimpin Redaksi Harian <i>Kompas</i> Sutta Dharmasaputra, anggota Dewan Komisioner LPS ex-officio Bank Indonesia Destry Damayanti, Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Wakil Pemimpin Umum Harian <i>Kompas </i>Budiman Tanuredjo, anggota Dewan Komisioner LPS Didik Mardiyono, anggota Dewan Komisioner LPS ex-officio Kementerian Keuangan Luky Alfirman, dan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara (dari kiri ke kanan) melepas peserta Run The City di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/7/2023).
ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, anggota Dewan Komisioner LPS ex-officio Bank Indonesia Destry Damayanti, Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo, anggota Dewan Komisioner LPS Didik Mardiyono, anggota Dewan Komisioner LPS ex-officio Kementerian Keuangan Luky Alfirman, dan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara (dari kiri ke kanan) melepas peserta Run The City di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/7/2023).

Kegiatan itu berlangsung cukup meriah tanpa hambatan berarti. Praktis, hanya ada kepadatan saat rombongan peserta memasuki jalanan yang lebih sempit dari Jalan Jenderal Sudirman melewati sisi bawah simpang susun Semanggi dan di sepanjang Jalan Asia Afrika. Bahkan, di Jalan Asia Afrika, banyak pelari terpaksa memakai jalur pedestrian karena jalan mulai macet yang membuat beberapa pengguna sepeda motor masuk ke jalan yang menjadi lintasan lari.

Walau tidak sepenuhnya berlari dengan menghirup udara segar, alias turut menghirup aroma asap knalpot kendaraan pengguna jalan umum, sebagian peserta mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Secara keseluruhan, mereka bisa berlari dengan tenang tanpa takut tercecer ataupun terganggu oleh pengguna jalan umum.

Peserta asal Jakarta Timur, Retno Anggorowati (34), mengatakan, Run The City adalah kegiatan lari kesekiannya di jalanan Jakarta. Sebelum ini, dia mengikuti Bank Jateng Friendship Run 2023 di sekitar Lapangan Banteng, Minggu (21/5/2023). Selebihnya, dia lebih banyak ikut kegiatan lari di luar Jakarta, seperti half marathon Borobudur Marathon 2022 di Magelang, Jawa Tengah, dan 10K Jogja Marathon 2022.

Lihat juga: Run The City, Ajang Pemanasan Jelang LPS Monas Half Marathon

Iklan

Kendati masih jauh dari sempurna, Retno puas dengan penyelenggaraan Run The City. Kegiatan berlangsung rapi tanpa kendala berarti. Jikapun ada catatan untuk perbaikan ke depan, itu adalah pembenahan sistem penggambilan race pack di Gedung Sarinah, Jumat (30/6/2023), pukul 10.00-22.00. ”Tempat pengambilan race pack terlalu kecil sehingga terjadi penumpukan, antreannya panjang dan lama,” ucapnya.

Peserta Run The City dari Jakarta Timur, Retno Anggorowati, ditemui seusai menyelesaikan lari gembira 5K di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Sebagai ajang pemanasan menuju LPS Monas Half Marathon, kegiatan lari gembira 5K bertajuk Run The City mendapatkan kesan positif dari sejumlah peserta.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Peserta Run The City dari Jakarta Timur, Retno Anggorowati, ditemui seusai menyelesaikan lari gembira 5K di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Sebagai ajang pemanasan menuju LPS Monas Half Marathon, kegiatan lari gembira 5K bertajuk Run The City mendapatkan kesan positif dari sejumlah peserta.

Dimaklumi

Kendala lain cukup dimaklumi Retno, seperti jalanan menyempit dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Gatot Subroto dan rute kurang steril dari kendaraan pengguna jalan umum memasuki Jalan Asia Afrika. Hal itu membuat catatan waktu Retno melorot empat menit dibandingkan rekor personal terbaiknya yang kurang lebih 70 menit. ”Tapi, ini saja sudah bagus karena saya paham tidak mudah untuk mengatur kepadatan lalu lintas di Jakarta,” ujar Retno.

Peserta asal Jakarta Selatan, Ghifari Pandu (25), mengatakan, Run The City adalah kegiatan lari pertamanya di jalanan Jakarta. Selama ini, dia lebih banyak ikut kegiatan lari di Bandung, Jawa Barat. Dia menilai, karakter berlari di Jakarta dan Bandung hampir mirip. Hanya saja, lalu lintas Jakarta lebih ramai.

Di sini, panitia sangat perhatian. Kami sangat dijaga dari start hingga finis. Panitia pun ikut menyemangati kami di sepanjang lintasan.

Akan tetapi, karena panitia sangat menjaga peserta, Ghifari tidak mendapatkan kesan negatif seperti informasi pengalaman buruk yang dialami peserta sejumlah kegiatan lari lain di Jakarta.

”Di sini, panitia sangat perhatian. Kami sangat dijaga dari start hingga finis. Panitia pun ikut menyemangati kami di sepanjang lintasan. Di luar itu, panitia sangat teratur dan informatif sehingga kami tidak kebingungan sebelum lari. Jadinya, meski tidak murni terbebas dari polusi udara kendaraan, saya sangat menikmati kegiatan ini,” tutur Ghifari.

Peserta Run The City dari Jakarta Selatan, Ghifari Pandu, ditemui seusai menyelesaikan lari gembira 5K di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/7/2023).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Peserta Run The City dari Jakarta Selatan, Ghifari Pandu, ditemui seusai menyelesaikan lari gembira 5K di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/7/2023).

Menurut direktur perlombaan Andreas Kansil, pihaknya telah berusaha keras untuk memastikan peserta bisa berlari dengan aman dan nyaman. Itu ditunjukkan dengan adanya 38 marshal, 4 dokter, 8 paramedis, 2 ambulans, dan 1 tenda medis.

Dengan begitu, panitia bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan ketika ada peserta pria berusia di bawah 30 tahun yang pingsan di sekitar Km 2. Peserta itu langsung mendapatkan pertolongan pertama, antara lain diberi bantuan oksigen sehingga sadar dengan kondisi sehat. ”Kami tetap tidak bisa mengontrol semuanya, terutama kesadaran peserta untuk tidak memaksakan diri berlari saat tubuh kurang bugar, antara lain karena kurang tidur atau bergadang,” ucap Andreas.

Secara keseluruhan, Run The City menjadi bahan pemanasan panitia untuk menyiapkan LPS Monas HM dengan rute dari Monas ke Istora Senayan, Minggu (2/7/2023). Karena peserta yang lebih banyak, lebih dari 7.000 orang, panitia akan lebih tegas kepada peserta agar tidak terlambat untuk memulai start.

Lihat juga: Run The City Jadi Ajang Pelari Tampilkan Kostum Terbaik

Apalagi rute LPS Monas HM mengambil sejumlah jalan yang tidak menerapkan bebas kendaraan bermotor, seperti Jalan Cikini Raya. Kalau ada peserta yang terlambat start, itu bisa menjadi efek domino melorotnya waktu keseluruhan lomba. ”Kendati telah bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian, kami tetap tidak bisa terlalu lama merekayasa lalu lintas yang berpotensi padat,” ujar Andreas.

Editor:
JOHANES WASKITA UTAMA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000