logo Kompas.id
Bebas AksesLPS Monas HM Merintis Jalan...
Iklan

LPS Monas HM Merintis Jalan sebagai Ikon Baru Lari Jakarta

Pada edisi perdananya, LPS Monas Half Marathon ditargetkan menjadi ajang tahunan dan ikon baru lari di Jakarta. Segenap fasilitas keamanan dan keselamatan peserta telah disiapkan agar lomba itu terselenggara dengan baik.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
· 5 menit baca
Antrean peserta saat akan mengambil <i>race pack</i> LPS Monas Half Marathon di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (30/6/2023). Dua hari menjelang acara LPS Monas Half Marathon, peserta mulai mengambil <i>race pack</i> atau perlengkapan lomba.
FAKHRI FADLURROHMAN

Antrean peserta saat akan mengambil race pack LPS Monas Half Marathon di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (30/6/2023). Dua hari menjelang acara LPS Monas Half Marathon, peserta mulai mengambil race pack atau perlengkapan lomba.

JAKARTA, KOMPAS — Bukan sekadar ingin menyemarakkan ajang lari di Jakarta, kehadiran LPS Monas Half Marathon diharapkaan bisa menjadi ikon baru ajang lari di ibu kota. Segenap fasilitas keamanan dan keselamatan pun telah disiapkan untuk mengatasi tantangan utama menggelar perlombaan lari di Jakarta, yakni kepadatan lalu lintas.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (30/6/2023), mengatakan, rangkaian puncak LPS Monas HM 2023 yang digelar pada Sabtu dan Minggu (1-2/7/2023) merupakan langkah awal untuk menjadi ajang rutin tahunan. Ke depan, mereka juga bercita-cita menyelenggarakan maraton. ”Bukan hanya itu, kualitas dan hadiah lomba juga akan terus ditingkatkan,” ujarnya.

Kepala Seksi Kerja Sama Keolahragaan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Tomi Ari Sudewo berharap LPS Monas HM bisa menjadi ajang promosi Jakarta. Rute lari HM dari Monumen Nasional ke Istora Senayan itu melewati sejumlah bangunan ikonik di Jakarta. Dari 7.000 peserta, tidak sedikit yang berasal dari luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. Bahkan, ada 80 peserta yang berasal dari luar negeri, seperti Jepang, Kenya, Afrika Selatan, dan Eropa.

Baca juga : Warga Antusias Sambut LPS Monas Half Marathon

Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra menuturkan, untuk memastikan kenyamanan dan keamanan peserta, panitia menyiapkan 200 polisi, 200 anggota Dinas Perhubungan DKI Jakarta, 200 personel Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta, dan 500 marshal.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa (kedua dari kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers LPS Monas Half Marathon ditemani Kepala Seksi Kerja Sama Keolahragaan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Tomi Ari Sudewo, Pemimpin Redaksi Harian <i>Kompas</i> Sutta Dharmasaputra, dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Tigor Tanjung (dari kiri ke kanan) di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (30/6/2023).
FAKHRI FADLURROHMAN

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa (kedua dari kiri) memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers LPS Monas Half Marathon ditemani Kepala Seksi Kerja Sama Keolahragaan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Tomi Ari Sudewo, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Tigor Tanjung (dari kiri ke kanan) di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (30/6/2023).

Mereka juga menyiapkan 22 dokter, 44 paramedis, 40 fisioterapis, dan sejumlah ambulans. Antisipasi itu sesuai arahan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) yang mengacu pada pedoman standar internasional dari Federasi Atletik Dunia.

”Tanggal 21 Juni, Presiden Joko Widodo mencabut status pandemi (Covid-19) menjadi endemi. Itu menjadi momentum kita memulai hidup dengan lebih sehat, sesuai dengan tema LPS Monas HM, ’Restart for Change’,” kata Sutta.

Sekretaris Umum PB PASI Tigor M Tanjung menyampaikan, jarak rute LPS Monas HM sudah bersertifikat internasional. Jaraknya tepat 21,095 kilometer (km). Dengan begitu, hasil lomba itu akan diakui oleh PB PASI ataupun Federasi Atletik Dunia.

”Harapan saya, LPS Monas HM tidak hanya bisa eksis, melainkan pula mendapatkan label dari Federasi Atletik Dunia, yaitu mulai dari perunggu, perak, emas, hingga platinum, di masa depan,” kata Tigor.

Baca juga : Menghirup Segar di Hutan Gelora Bung Karno

Iklan

Direktur perlombaan LPS Monas HM Andreas Kansil menjelaskan, rute dari Monas ke Istora dipilih karena memiliki dampak risiko lalu lintas yang paling minim untuk peserta ataupun warga umum pengguna jalan. Pihaknya juga akan menerapkan aturan cut of time (COT) yang lebih ketat, yakni 3 jam 30 menit dan beberapa cut of point (COP) yang terdiri dari 50 menit untuk 5 km, 1 jam 40 menit untuk 10,8 km, dan 2 jam 30 menit untuk 15 km.

”Batasan waktu itu bisa mencegah pelari terlalu memaksakan diri yang bisa berisiko cedera dan dampak negatif yang lebih parah,” kata Andreas.

https://cdn-assetd.kompas.id/j_f1mlgvJg8F3b57UcE0oihteOM=/1024x928/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F10%2F07%2F7a952c0c-de0b-4082-b75a-df98799a30ea_jpg.jpg

Caroline, peserta lari asal Jakarta Barat, berharap LPS Monas HM menjadi ikon baru lari di Jakarta. ”Sebagai wajah Indonesia, sudah selayaknya Jakarta memiliki ajang lari berkualitas, seperti Tokyo (Jepang) dan Boston (Amerika Serikat). Berlari di kota besar bisa menghadirkan pengalaman tersendiri dengan pemandangan bangunan tinggi dan jalanan yang lebih lega,” ucapnya.

Ia bercerita, salah satu pengalaman negatif yang sering ditemuinya saat mengikuti sejumlah ajang lari di Jakartaa adalah ketidakteraturan yang bisa membuat pelari tercecer atau tersesat. Kondisi itu terjadi karena besarnya jumlah peserta dan jalanan yang padat serta bising. Akibatnya, instruksi marshal tidak terdengar.

Semoga dengan adanya program break the limit, LPS Monas HM bisa ikut melahirkan atlet-atlet baru untuk meneruskan tongkat estafet prestasi lari jarak jauh Indonesia di level internasional.

Ia berharap pengalaman buruk itu tidak terjadi di LPS Monas HM. ”Panitia perlu menyediakan banyak penunjuk arah di sepanjang lintasan dan memastikan jalur lomba steril dari kendaraan,” ujarnya.

Atlet nasional

LPS Monas HM akan turut diikuti sejumlah atlet nasional, antara lain Robi Syianturi yang meraih medali perunggu 5.000 meter di SEA Games Kamboja 2023. Ajang itu akan menjadi pemanasan bagi Robi sebelum mengikuti Kejuaraan Atletik Asia 2023 di Pattaya, Thailand, pada 12-16 Juli mendatang.

Pelari Bangka Belitung, Robi Syianturi, melesat memimpin perlombaan sejak start pada lomba lari 10.000 meter senior putra Kejuaraan Nasional Atletik 2023 di Stadion Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (24/6/2023). Robi meraih emas dengan waktu 29 menit 59,47 detik.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Pelari Bangka Belitung, Robi Syianturi, melesat memimpin perlombaan sejak start pada lomba lari 10.000 meter senior putra Kejuaraan Nasional Atletik 2023 di Stadion Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (24/6/2023). Robi meraih emas dengan waktu 29 menit 59,47 detik.

Walaupun demikian, Robi memastikan dirinya akan tetap berupaya mengejar catatan waktu personal terbaiknya saat tampil di LPS Monas HM. Catatan waktu HM terbaik Robi selama ini adalah 1 jam 7 menit 2 detik yang dicetak pada Lazada Run Indonesia di BSD pada 11 Juni 2023.

”Saya akan mencoba lari senyaman mungkin lebih dahulu. Kalau ada kesempatan, saya akan berusaha mempertajam catatan waktu personal terbaik saya,” kata Robi.

Triyaningsih, penasihat perlombaan dan legenda lari jarak jauh putri Indonesia, mendukung program break the limit di LPS Monas HM. Program itu menawarkan sejumlah hadiah, yaitu Rp 100 juta untuk pelari yang memecahkan rekor nasional, tiket ke World Marathon Majors untuk 10 pelari yang bisa mendekati rekornas, dan tiket ke Borobudur Marathon untuk 20 pelari lainnya. Program itu dinilai bisa mendorong peningkatan prestasi, khususnya atlet nasional.

Baca juga : Rute LPS Monas Half Marathon Memanjakan dan Menantang Pelari

”Kategori HM tidak diperlombakan di ajang muticabang. Akan tetapi, kalau bisa meningkatkan performa di HM, itu bisa berdampak positif untuk nomor-nomor lainnya, seperti 10K dan maraton. Semoga dengan adanya program break the limit, LPS Monas HM bisa ikut melahirkan atlet-atlet baru untuk meneruskan tongkat estafet prestasi lari jarak jauh Indonesia di level internasional,” ujar Triyaningsih yang memegang rekornas 5.000 meter, 5K, 10.000 meter, 10K, HM, dan maraton.

Editor:
YULVIANUS HARJONO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000