logo Kompas.id
Bebas AksesInseminasi Buatan, Teknologi...
Iklan

Inseminasi Buatan, Teknologi Meningkatkan Kualitas Sapi Nasional

BBIB Singosari memasok sampai 60 persen kebutuhan semen beku dalam program Sikomandan. Semen bekunya bahkan sudah diekspor ke sejumlah negara.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA, DEFRI WERDIONO
· 5 menit baca
Sapi pejantan lokal berjenis Sapi Aceh (kiri) tengah merumput di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Fasilitas milik Kementerian Pertanian ini tidak hanya berperan dalam produksi sperma beku sapi impor atau eksotis, tetapi juga sapi lokal dengan tujuan untuk melestarikannya.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Sapi pejantan lokal berjenis Sapi Aceh (kiri) tengah merumput di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Fasilitas milik Kementerian Pertanian ini tidak hanya berperan dalam produksi sperma beku sapi impor atau eksotis, tetapi juga sapi lokal dengan tujuan untuk melestarikannya.

Teknologi inseminasi buatan atau kawin suntik membuka jalan mewujudkan swasembada sapi sembari meningkatkan mutu ternak. Semen atau air mani sapi beku dari para pejantan tangguh dibutuhkan untuk menghasilkan sapi-sapi terbaik demi kemandirian bangsa.

Ikhtiar merawat keinginan itu menjadi wajah keseharian di dua lokasi inseminasi buatan yang dikunjungi Kompas. Balai Benih Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikunjungi pada Jumat (26/5/2023). Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dikunjungi pada Rabu (31/5).

Pejantan sapi dari berbagai benua kembali menjadi bintang utama pada kedua balai tersebut. Setiap hari, sperma mereka diambil, dibekukan, dan diedarkan ke berbagai daerah.

”Ayo, biar cepat beres,” teriak Asep Suparman (54), meminta seekor sapi limosin jantan segera mengawini betina di hadapannya.

Petugas mengeluarkan sapi pejantan lokal berjenis Sapi Pasundan di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Sapi berbobot 700 kilogram lebih ini berumur 10 tahun.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Petugas mengeluarkan sapi pejantan lokal berjenis Sapi Pasundan di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Sapi berbobot 700 kilogram lebih ini berumur 10 tahun.

Asep adalah petugas kolektor semen sapi di BIB Lembang. Saat tanda-tanda ejakulasi mulai tampak, Asep bergerak cepat. Dia menempelkan alat pengumpul semen ke penis pejantan tersebut.

Asep rutin melakukan hal yang sama setiap pagi. Menjelang siang, puluhan kantong semen sapi sudah dikumpulkan bersama kolektor lain. Rabu itu, misalnya, mereka mengumpulkan 20 kantong semen sapi, dari pukul 07.30 hingga pukul 09.30.

”Sekali ambil rata-rata 10 menit. Tetapi, kalau lebih dari 30 menit, biasanya menunggu lagi sampai dia siap untuk ejakulasi,” ujar Asep, sambil menunjuk salah satu sapi yang ditambatkan di sisi area pengambilan semen.

Baca juga: Jabres, ”Raja Kaya” Andalan Rakyat Brebes

Sebagian besar sapi pejantan yang tengah diambil semennya hari itu berjenis limosin. Ras sapi yang berasal dari Perancis ini sangat diminati. Tubuhnya kokoh, besar. Bobot bisa lebih dari 1 ton. Dari 253 ekor pejantan di BIB Lembang, 78 ekor merupakan sapi limosin. Sapi simental dari Swiss menjadi yang terbanyak dengan jumlah hingga 86 ekor.

Seperti limosin, ukuran simental juga tampak lebih besar dari sapi lokal. Bobotnya juga lebih dari 1 ton.

Petugas mengamati sapi pejantan lokal jenis Sapi Madura di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Sapi asal Jawa Timur ini berbobot hingga 560 kilogram dan berusia 11 tahun.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Petugas mengamati sapi pejantan lokal jenis Sapi Madura di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Sapi asal Jawa Timur ini berbobot hingga 560 kilogram dan berusia 11 tahun.

Semen dari kedua jenis sapi yang berasal dari ”Benua Biru” ini menjadi primadona di BIB Lembang. Selama bulan April 2023 saja lebih dari 500.000 dosis di antaranya berasal dari sapi simental dan sekitar 499.000 dosis dari sapi limosin. Jumlah dosis kedua sapi ini menjadi yang terbesar dari total 3,07 juta dosis stok semen beku di BIB Lembang pada bulan itu.

Menurut petugas medik veteriner muda BIB Lembang, Yessi Latipah, permintaan dari kedua jenis sapi impor atau disebut sapi eksotis ini selalu lebih tinggi dibandingkan dengan ternak lainnya.

Permintaan tinggi ini tampak dari penyediaan semen beku oleh BIB Lembang dalam Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan).

Iklan

Sapi lokal

Dalam Sikomandan tahap I, 7 Februari-6 April 2023, alokasi semen beku dari BIB Lembang mencapai 657.065 dosis untuk 15 provinsi. Dari jumlah tersebut, kebutuhan semen beku dari jenis sapi simental mencapai 182.403 dosis dan sapi limosin sebanyak 172.596 dosis. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis lainnya, bahkan permintaan semen sapi pejantan lokal. Alokasi semen beku dari sapi peranakan ongole hanya 76.202 dosis, sapi madura 4.000 dosis, dan sapi aceh 1.600 dosis. Bahkan, alokasi semen beku dari sapi pasundan hanya 100 dosis.

Petugas memeriksa sperma beku yang siap didistribusikan di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Fasilitas milik Kementerian Pertanian ini berperan dalam menyediakan sperma beku untuk program pemerintah hingga permintaan pihak lainnya.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Petugas memeriksa sperma beku yang siap didistribusikan di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023). Fasilitas milik Kementerian Pertanian ini berperan dalam menyediakan sperma beku untuk program pemerintah hingga permintaan pihak lainnya.

Setiap tahun, BIB Lembang mengambil lebih dari 2 juta dosis semen beku. Yessi menjelaskan, pemerintah menargetkan BIB Lembang memproduksi 2,37 juta dosis. Tujuan akhirnya, meningkatkan kualitas sapi yang ada di Tanah Air.

BBIB Singosari tahun 2023 ini memproduksi 3.325.000 dosis semen beku untuk didistribusikan ke seluruh Indonesia. Total target distribusi sebanyak 3.350.000 dosis, terbesar untuk Jawa Timur.

”Peran kami membantu meningkatkan produktivitas ternak di Indonesia. Meningkatkan individu sapi di lapangan. Caranya dengan menyediakan bibit pejantan unggul yang siap mengawini betina guna menghasilkan anakan pedet dengan nilai genetik lebih tinggi dibandingkan dengan induk di lapangan,” ujar Koordinator Pemasaran dan Informasi BBIB Singosari drh Sarastina.

Baca juga: Sapi Pasundan, Kecil-kecil Cabe Rawit

Sifat unggul yang dimaksud antara lain anakan sapi memiliki tubuh lebih bagus, mulai dari berat badan, daya tahan, hingga produktivitas susu yang lebih tinggi. BBIB Singosari memiliki 14 jenis bangsa sapi dan empat jenis kambing.

Balai Benih dan Inseminasi Buatan di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat diabadikan, Jumat (26/5/2023). Tahun 2023 ini, BBIB Singosari memproduksi 3,325 juta dosis semen beku untuk memenuhi kebutuhan peternak di Tanah Air.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Balai Benih dan Inseminasi Buatan di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat diabadikan, Jumat (26/5/2023). Tahun 2023 ini, BBIB Singosari memproduksi 3,325 juta dosis semen beku untuk memenuhi kebutuhan peternak di Tanah Air.

Pejantan di BBIB terdiri dari jenis lokal dan luar. Sapi lokal di antaranya sapi bali, madura, aceh, donggala, ongole, dan brahman. Keturunan luar ada simental, limosin, dan wagyu. Selain itu, ada holstein dan jersey di kelas sapi perah. Untuk jenis kambing, ada peranakan etawa, peranakan etawa senduro, saanen, dan boer.

”Saat ini ada 230 ekor sapi yang siap menghasilkan semen beku. Mereka dalam kondisi siap dan berproduksi setiap hari sesuai agenda. Semua ini pejantan bibit unggul dan ada sertifikatnya, termasuk kambing,” katanya.

Baca juga: Peternakan Sapi Perlu Jadi Proyek Strategis

Dengan inseminasi buatan, lanjut Sarastina, pengembangbiakan sapi bisa terkontrol dan terseleksi. Mereka akan terhindar dari perkawinan dengan saudara sendiri sebagaimana berpotensi terjadi dalam perkawinan konvensional di alam bebas. Perkawinan dengan darah terlalu dekat berpengaruh terhadap kualitas anakan, genetika menurun.

Terbesar

BBIB menjadi penyedia bibit terbesar untuk program Sikomandan. BBIB memasok sampai 60 persen kebutuhan semen beku dalam program tersebut dengan dikoordinasikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Sejumlah sapi milik pedagang hewan qurban asal Bima, Nusa Tenggara Barat, Anton (40) ditempat di lapak penjualan hewan qurban di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2023).
STEPHANUS ARANDITIO

Sejumlah sapi milik pedagang hewan qurban asal Bima, Nusa Tenggara Barat, Anton (40) ditempat di lapak penjualan hewan qurban di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2023).

Untuk distribusi, BBIB berkoordinasi dengan dinas peternakan di daerah yang memiliki tenaga inseminator. Petugas kawin suntik inilah yang akan mendistribusikan semen itu ke peternak.

Selain memenuhi kebutuhan peternak di Tanah Air, BBIB Singosari juga sudah mengekspor semen beku. Sejauh ini sudah ada sembilan kali proses distribusi ke sejumlah negara, di antaranya Malaysia, Timor Leste, dan Kirgistan.

”Yang diekspor 30.000-an dosis atau nol koma sekian dari total produksi. Masih kecil, tetapi kita siap karena semen kita kualitasnya tidak kalah dengan negara lain,” kata Sarastina.

Editor:
ALBERTUS SUBUR TJAHJONO, HARYO DAMARDONO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000