Gramedia Pacu Budaya Literasi melalui Inovasi dan Adaptasi
Dengan membangun lebih banyak ruang perpustakaan dan toko buku, akan tampak kemajuan peradaban suatu bangsa.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keberadaan toko buku penting untuk meningkatkan budaya literasi dan edukasi sekaligus memberi pilihan hiburan bagi masyarakat. Dengan membangun lebih banyak ruang-ruang perpustakaan dan toko buku, kemajuan peradaban dari suatu bangsa dapat terlihat.
Dalam memasuki usia ke-53, Toko Buku Gramedia telah berperan dalam usaha mencerdaskan masyarakat melalui penyebaran informasi dan pengetahuan.
CEO Group of Retail and Publishing Gramedia Priyo Utomo mengatakan, untuk menuju 50 tahun berikutnya, Gramedia harus menjadi lebih baik lagi dengan menerapkan dua kata kunci, yakni relevan dan adaptif.
”Selama Gramedia terus menjadi relevan di tengah zaman yang selalu berubah, saya yakin Gramedia tetap akan ada, tumbuh, dan berkembang untuk terus menginspirasi masyarakat Indonesia,” ujarnya, di Gramedia Matraman, Jakarta, Kamis (2/2/2023), dalam peringatan Ulang Tahun Ke-53 Gramedia yang bertema #LebihDekat.
Bapak Jakob Oetama telah menekankan kalau sebuah bangsa akan maju, salah satunya dengan membangun infrastruktur peradaban, seperti perpustakaan dan toko buku yang menyediakan berbagai informasi dan bacaan.
Priyo menuturkan, pihaknya terus berinovasi dan beradaptasi di tengah perubahan dan menyikapi kondisi pandemi Covid-19 selama tiga tahun ini. Dengan mengusung semangat ”Lebih Dekat”, Gramedia ingin dekat kepada masyarakat melalui perjalanan literasi dan pendidikan.
”Bapak Jakob Oetama telah menekankan kalau sebuah bangsa akan maju, salah satunya dengan membangun infrastruktur peradaban, seperti perpustakaan dan toko buku yang menyediakan berbagai informasi dan bacaan,” kata Priyo.
Gramedia kini menambah dua gerai baru, yakni Gramedia Pakuwon Jogja dan Gramedia Pettarani Makassar. Hingga saat ini, Gramedia memiliki 120 toko yang tersebar di 33 provinsi dan 53 kota.
Manajer Public Relation Gramedia Rezza Patria Wibowo menambahkan, Gramedia terus berinovasi dan bertransformasi dengan masyarakat. Pihaknya telah menyediakan pelayanan pesan, bayar, dan antar secara dalam jaringan (daring), atau Gramedia Go, demi menambah kenyamanan para pelanggan.
Selain itu, Gramedia juga menyediakan program perpustakaan digital (ePerpus) Kompas Gramedia yang memudahkan kalangan sekolah, kampus, ataupun instansi lain mengakses, berlangganan, dan membaca buku secara digital. Dengan penampilan baru dan model pelayanan inovatif itu, menurut dia, Gramedia berupaya memberikan pengalaman unik dan berbeda kepada pelanggan ataupun pengunjung toko.
Berkolaborasi
Serangkaian peringatan Ulang Tahun Ke-53 Toko Buku Gramedia dilakukan dengan pemotongan tumpeng dan penyerahan secara simbolis donasi Wakaf Al Quran sebanyak 1.000 Al Quran untuk 10 lokasi pesantren yang membutuhkan. Selain itu, Gramedia bekerja sama dengan Forum Taman Baca Indonesia untuk memberikan donasi pelanggan berupa paket buku ke-53 titik kota di Indonesia.
Hadir pula Lebih Dekat Festival yang berlangsung selama empat hari dari 2-5 Februari 2023 dalam rangkaian Gramedia ke-53 di Gramedia Matraman, Jakarta. Festival ini diinisiasi dan berkolaborasi dengan Bank BTN bertujuan mendekatkan literasi, seni, serta bisnis usaha mikro dan menengah.
Festival ini juga dilengkapi dengan visual mural dengan penuh warna serta menampilkan karya gambar berlatar hewan endemik Indonesia. Ini hasil kolaborasi antara Gramedia dengan Herzven dan Thanksinsomnia. Kolaborasi tersebut sekaligus meluncurkan berbagai produk, mulai dari kaus, tas bahu, hingga sepeda listrik.
Menurut illustrator Prayudi Herlambang atau Herzven, kolaborasi tersebut menjadi momentum bagi para seniman desain grafis untuk lebih mendekatkan karya mural kepada masyarakat. Apalagi, konsep yang diusung merupakan hewan-hewan endemik dan beragam suku Indonesia.
Dengan langkah kolaborasi, kata Herzven, menunjukkan langkah baik serta saling mengenalkan banyak hal, terutama dunia seni grafis. Tak hanya bagi industri seni, kerja sama ini dapat memunculkan pengembangan lain serta bertukar ide untuk menghasilkan karya yang baru dan lebih baik.
”Kolaborasi bersama Gramedia ini tentu memicu kreativitas karena mengangkat hewan endemik yang dimiliki Indonesia agar dapat dikenal lebih luas lagi,” ujar Herzven.