Nostalgia Pelari di Pengambilan "Race Pack" Borobudur Marathon
Pengambilan "race pack" menawarkan pengalaman yang menarik bagi para pelari dalam Borobudur Marathon Powered by Bank Jateng 2022. Selain itu, diadakan juga race expo yang bisa dinikmati masyarakat umum.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Setelah absen selama dua tahun terakhir, pengambilan perlengkapan lari atau race pack collection kembali digelar dalam Borobudur Marathon Powered by Bank Jateng 2022. Kegiatan itu menyuguhkan fasilitas berupa lorong nostalgia untuk para pelari yang sebelumnya pernah mengikuti Borobudur Marathon maupun rangkaian kegiatannya.
Pengambilan race pack mulai dibuka pada Jumat (11/11/2022) pagi dan akan berlangsung hingga Sabtu (12/11/2022) malam di Hotel Artos, Magelang. Setelah tiba di lokasi, para pelari diarahkan untuk memindai kode dalam aplikasi My Borobudur Marathon. Kemudian, pelari diarahkan menuju tempat pengambilan perlengkapan lari yang terdiri dari jersey, nomor dada, dan barang-barang pendukung lainnya.
Usai mengambil perlengkapan lari, mereka diarahkan untuk memasuki sebuah lorong. Di lorong itu, para pelari yang pernah mengikuti Borobudur Marathon atau event yang merupakan rangkaian dari Borobudur Marathon akan diajak bernostalgia. Sebab, di lorong tersebut sudah ada sebuah layar yang menampilkan profil para pelari beserta foto-foto mereka dari event-event sebelumnya.
"Race pack collection Borobudur Marathon memang selalu keren, sih. Tahun ini, menurut saya paling keren. Kita yang datang bisa dapat pengalaman yang luar biasa, dapat hiburan yang menyenangkan dan bisa dapat ulasan kenangan terhadulu," kata Norma (38), pelari asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat di sela-sela pengambilan race pack, Jumat.
Norma yang sebelumnya sudah tiga kali mengikuti Borobudur Marathon tersebut mengaku, pengambilan race pack merupakan salah satu yang paling dinantikan dalam Borobudur Marathon. Selain bisa mendapatkan pengalaman yang menarik dan menyenangkan, Norma bisa bertemu dengan pelari-pelari lain dalam kesempatan tersebut.
Tak hanya berkesan bagi para pelari yang sudah pernah mengikuti Borobudur Marathon, pengalaman itu juga berkesan bagi pelari yang baru pertama kali mengikuti ajang tersebut. Dandi (24), misalnya, merasa terkesan karena proses pengambilan race pack sangat cepat.
"Biasanya kalau ambil race pack itu lama, harus antre berdesak-desakan. Ini tadi lancar, tidak sampai lima menit race pack sudah di tangan. Selain itu, banyak hiburannya juga, jadi tidak membosankan," ujar Dandi, yang merupakan pelari asal Bone, Sulawesi Selatan tersebut.
Kami juga menghadirkan 22 unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Pawone yang merupakan binaan Bank Jateng. Unit usahanya macam-macam, ada yang makanan dan ada yang seni kriya
Setelah mengambil race pack, para pelari bisa langsung menuju ke race expo. Jika tempat pengambilan hanya boleh didatangi oleh pelari, race expo bisa dikunjungi oleh masyarakat umum.
Race expo menyediakan stan-stan sponsor dari Borobudur Marathon. Selain itu, ada juga berbagai fasilitas menarik yang bisa dijajal oleh pelari dan pengunjung umum, berupa permainan, panggung karaoke, tenis meja, hingga peralatan kebugaran.
"Kami juga menghadirkan 22 unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Pawone yang merupakan binaan Bank Jateng. Unit usahanya macam-macam, ada yang makanan dan ada yang seni kriya," tutur Wakil General Manajer Event Harian Kompas, Budhi Sarwiadi.
Selain itu, para pelari dan masyarakat juga bisa membeli buku-buku dengan harga murah di stan milik Kompas. Potongan harga yang diberikan mencapai 50 persen dari harga normal.
Keberadaan UMKM Pawone sangat disyukuri oleh Jenny (44), pelari dari komunitas RIOT Indonesia chapter Lombok. Sembari mengambil perlengkapan lari, Jenny yang mengaku baru pertama kali ke Magelang bisa mencicipi berbagai kuliner khas Magelang di race expo.
"Tadi saya mencoba dawet sama jamu, seger banget. Setelah ini mau coba kuliner makanan yang khas Magelang," ucap Jenny.
Jenny berangkat dari Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, pada Jumat pukul 06.00 WITA. Ia yang berangkat bersama teman-teman dari komunitas larinya tersebut sampai di Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) pada pukul 07.30 WIB. Dari YIA, Jenny langsung menuju ke Magelang untuk mengambil perlengkapan lari.