logo Kompas.id
Bebas AksesJalan Terjal Pangan Lokal
Iklan

Jalan Terjal Pangan Lokal

Pergeseran pola konsumsi sebagian masyarakat adat di Papua membuat pangan lokal seperti sagu dan ubi jalar mulai ditinggalkan. Jika dibiarkan, kemandirian pangan pun terancam.

Oleh
CIP, ENG, ICH, IDO, ILO, JAL, KRN, VAN
· 5 menit baca

ASMAT, KOMPAS – Sebagian masyarakat adat Papua lebih memilih mengonsumsi beras dan makanan instan dibandingkan sagu maupun ubi jalar. Padahal, perubahan konsumsi tersebut membuat mereka menggantungkan pangan dari luar. Budaya pangan lokal kini harus meniti jalan terjal.

Ketergantungan masyarakat dengan beras dan makanan instan juga berdampak terhadap kehidupan dan kondisi kesehatan masyarakat setempat.

Padahal sebelumnya, masyarakat yang tinggal di dataran rendah atau pesisir terbiasa mengonsumsi sagu yang tersedia di alam sedangkan masyarakat di pegunungan terbiasa mengonsumsi ubi jalar dari hasil bercocok tanam. Kedua komoditas ini tumbuh subur di pelosok papua.

Editor:
HARRY SUSILO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000