Dugaan Korsleting Listrik Tewaskan Tiga Warga di Tebet
Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mencatat, kebakaran ini menimpa sembilan keluarga dengan total 25 jiwa warga.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran melanda perumahan di Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022) pagi. Si jago merah melahap empat rumah dan menewaskan tiga warga.
Sartono, perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, menyebutkan, kebakaran dilaporkan warga pukul 05.09. Petugas pemadam dan penyelamatan lalu mendatangi lokasi kebakaran di Jalan Masjid 2 RT 003 RW 001.
Mereka mengerahkan 12 mobil pemadam dan 48 personel. Waktu mulai operasi pukul 05.13. ”Yang terbakar tiga rumah dan satu rumah terdiri atas sembilan pintu kontrakan,” kata Sartono. Petugas kemudian berhasil mengendalikan api sekitar pukul 05.30.
Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mencatat, kebakaran menimpa sembilan keluarga dengan total 25 jiwa warga. Dari jumlah itu, tiga orang meninggal di lokasi. Ketiganya, berdasarkan informasi sementara, adalah Ibu Jamilah (40), Pak Maseroh (72), dan Pak Kumis (60).
Sartono menduga hubungan arus pendek listrik menjadi penyebab kebakaran. Dugaan ini juga tersirat disampaikan pihak tetangga yang menyaksikan api dari lantai dua bangunan kontrakan tersebut.
”Di kontrakan memang banyak sambungan listrik,” ujar Rifai, warga yang bertetangga dengan lokasi kebakaran, melalu pesan singkat.
Dua hari lalu, Kamis (27/1), kebakaran karena dugaan hubungan pendek arus listrik juga menghanguskan tiga rumah toko di Jalan Bangun Nusa Raya, Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Daerah seluas 360 meter persegi dilahap si jago merah pada malam hari.
Dengan area kebakaran yang luas, proses pemadaman selesai Jumat dini hari sejak Tim Gulkarmat Jakarta Barat datang ke lokasi sekitar pukul 19.00.
Data Dinas Gulkarmat DKI Jakarta selama Januari-September 2021 mencatat, terjadi sebanyak 1.132 kasus kebakaran. Sebanyak 61,4 persen kebakaran pada periode itu diakibatkan hubungan pendek arus listrik, kebocoran gas sebesar 9,5 persen, pembakaran sampah 5,9 persen, rokok 2,1 persen, lilin 0,2 persen, dan lainnya 20,8 persen.